Breaking News

Internasional

Jordania dan Mesir Panggil Diplomat Senior Israel, Kutuk Kekerasan di Jerusalem

Pemerintah Jordania dan Mesir, dua negara pertama yang membuat kesepakatan damai dengan Israel, memanggil diplomat senior Israel

Editor: M Nur Pakar
AFP
Warga Palestina memperhatikan tindakan polisi Israel selama malam Ramadan di Jerusalem. 

SERAMBINEWS.COM, AMMAN - Pemerintah Jordania dan Mesir, dua negara pertama yang membuat kesepakatan damai dengan Israel, memanggil diplomat senior Israel untuk mengutuk tindakan Israel.

Raja Jordania Abdullah II, yang bertindak sebagai penjaga situs-situs suci Muslim Yerusalem, mengutuk apa yang disebutnya pelanggaran Israel dan praktik-praktik ilegal yang meningkat.

Dilansir AFP, Senin (10/5/2021), dia mendesak Israel untuk menghentikan provokasinya terhadap orang-orang Jerusalem.

Di Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan dia mengikuti peristiwa di Jerusalem dengan khawatir dan menyerukan diakhirinya bentrokan.

Baca juga: Mesir dan PBB Pantau Kerusuhan Jerusalem Timur, Minta Perundingan Kembali Dihidupkan

“Kekerasan hanya menghasilkan kekerasan,” katanya kepada publik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.

Dengan ketegangan yang tinggi, Mahkamah Agung Israel menunda keputusan tentang kemungkinan penggusuran di Sheikh Jarrah.

Keputusan tersebut telah diundur hingga 30 hari karena keadaan, kata pengadilan.

Warga Palestina dan kelompok hak asasi internasional menggambarkan penggusuran yang direncanakan sebagai bagian dari kampanye Israel untuk mengusir warga Palestina dari lingkungan tradisional Arab.

Baca juga: Dewan Wakaf Jordania Bersama Arab dan Uni Eropa Kecam Meletusnya Kekerasan di Jerusalem

Terutama di jantung Jerusalem, tetapi Israel menyebut kasus penggusuran itu sebagai sengketa real estat.

Gejolak permusuhan terjadi pada titik penting dalam krisis politik Israel.

Setelah pemimpin lama Netanyahu gagal membentuk koalisi pemerintahan.

Lawannya sekarang bekerja untuk membangun pemerintahan alternatif.

Jika mereka berhasil, Netanyahu akan didorong ke oposisi untuk pertama kalinya dalam 12 tahun.(*)

Baca juga: Sekjen PBB Desak Israel, Hentikan Kekerasan di Jerusalem Timur

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved