Berita Aceh Besar
Satpol PP Aceh Besar Tertibkan Pengemis di Lambaro, Sebagian Melarikan Diri
Kata M Rusli, saat dirazia, ada dua orang pria dan wanita sempat diamankan. Sedangkan yang lainnya, berhasil melarikan diri.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Nurul Hayati
Kata M Rusli, saat dirazia, ada dua orang pria dan wanita sempat diamankan. Sedangkan yang lainnya, berhasil melarikan diri.
Laporan Asnawi Luwi |Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Sejak tiga hari ini satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Aceh Besar, tertibkan para pengemis di Bundaran Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Aceh Besar, M Rusli SSos MAP, kepada Serambinews.com, Rabu (12/5/2021) mengatakan, dalam tiga hari ini mereka gencarkan razia para pengemis yang beraksi di Bundaran Lambaro.
Mereka meminta belas kasihan dari pengguna jalan, mulai pengemudi mobil pribadi, Mobar , Mopen, dan pengendara sepeda motor.
Pengemis yang diamankan mereka berikan pembinaan.
Menurutnya, pengemis yang selama ini beraksi di kawasan Lambaro dan sekitarnya berasal dari kabupaten lain di Aceh seperti Pidie, Aceh Utara, dan daerah lainnya dalam Provinsi Aceh.
Baca juga: Ini Senjata Andalan Israel Lawan Ribuan Roket Hamas, Setiap Diaktifkan Harus Bayar Rp 711 Juta
Komentar pengamat
Sementara itu, secara terpisah Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Dr Nasrul Zaman, mengatakan, maraknya pengemis atau pengamen yang beraksi baik di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, karena kurang perhatian pemerintah kepada masyarakat.
Karena menurutnya, mereka pengemis itu mayoritas penduduk miskin yang membutuhkan suntikan "vitamin" untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan biaya pendidikan anaknya di tengah Aceh dilanda pandemi Covid-19.
Apalagi, Provinsi Aceh menjadi daerah termiskin di Pulau Sumatera.
Menurut Nasrul Zaman, pemerintah harus mendata seluruh pengemis yang beraksi di Aceh Besar dan Banda Aceh serta memberikan solusi bagi mereka.
"Ini memalukan bagi kita, cukup banyak pengemis dan terkesan mereka selama ini tidak diperhatikan. Pemerintah perlu menyiapkan lapangan kerja bagi pemuda dan rakyat Aceh, agar mereka mandiri dan memiliki life skill dalam menghadapi era globalisasi 4.0 mendatang," ujar Dr Nasrul Zaman. (*)
Baca juga: Pemkab Galus Tiadakan Malam Takbiran Keliling, Begini Kata Kepala DSI