Tak Pernah Diketahui Dunia, Rupanya Israel Gunakan 'Air Seni' Hewan ini untuk Usir Pendemo Palestina

Yara Hawari dalam tulisannya yang dimuat di Al Jazeera menjelaskan, nama senjata itu adalah air sigung atau "kharara" dalam Bahasa Arab.

Editor: Amirullah
AP
Warga Palestina melarikan diri saat granat setrum ditembakkan oleh polisi Israel selama bentrokan di Gerbang Damaskus di luar Kota Tua Jerusalem, Kamis (22/4/2021) 

Namun dosis tinggi dapat memiliki efek yang mematikan, dan ketika ditembakkan dari meriam air, itu disemprotkan dengan tekanan yang sangat tinggi, yang dapat menyebabkan cedera serius.

Bahkan semprotan sedikit saja bisa sebabkan bau busuk berhari-hari di kulit, lebih lama lagi di baju dan bangunan.

Baca juga: Novel Merasa Aneh Sikap Pimpinan KPK: Perjuangan Antikorupsi seperti Dimusuhi di Negeri Sendiri

Namun Israel tidak menggunakannya hanya untuk menekan para pengunjuk rasa.

Mereka menggunakannya untuk hukuman kolektif.

Truk sigung lewati kediaman warga Palestina menyirami bangunan atas pembalasan penduduk lokal memprotes penjajahan Israel dan apartheid yang dilakukan Israel.

Hasilnya, bisnis harus tutup berhari-hari dan keluarga harus meninggalkan rumah mereka beberapa waktu sampai bau busuknya hilang.

Inilah kekuatan sesungguhnya senjata air sigung.

Perusahaan Odortec juga mengekspor senjata itu, contohnya ke Amerika Serikat (AS) yang digunakan untuk penjaga perbatasan.

Fakta bahwa senjata dikembangkan perusahaan Israel meraih popularitas di luar negeri tidak mengherankan.

Israel adalah eksportir senjata per kapita terbesar di dunia dan menggunakan Palestina yang malang sebagai babi percobaan efektivitas senjata mereka.

Odortec dan perusahaan senjata Israel bahkan tidak perlu mengiklankan produk mereka, berita-berita dunia menjadi saluran iklan sendiri bagi senjata Israel.

Perusahaan Israel yang memproduksi senjata untuk pembunuhan massal meminta Gaza untuk mengujinya.

Orang Israel bahkan menyebut jalur berpenduduk padat, di mana warga sipil tidak dilindungi oleh "Kubah Besi" atau tempat penampungan militer yang canggih, sebagai "sapi perah".

Hasil mengerikan dari puluhan tahun praktik "pengujian" perusahaan senjata Israel telah menyebabkan ribuan orang terbunuh dan melukai warga Palestina.

Israel mengekspor senjata yang diuji pada warga sipil Palestina ke sekitar 130 negara, termasuk ke pemerintah dengan catatan hak asasi manusia yang mengerikan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved