Berita Aceh Utara
Terungkap Motif Dua Warga Bireuen Tega Bunuh Pensiunan PT PIM di Aceh Utara
Polisi menciduk E (30) warga Bireuen karena terlibat pembunuhan Yusran (60) mantan pensiunan PT Pupuk Iskandar Muda pada Kamis (29/4/2021) sore
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Muhammad Hadi
Mayat korban ditemukan berdekatan dengan kebun miliknya.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, Jumat (30/4/2021) sebelum ditemukan sudah tak bernyawa pada pagi harinya, korban sempat pamit izin kepada keluarga untuk pergi ke kebun.
“Keluarga kaget dapat informasi bahwa korban tewas dalam kondisi luka seperti bekas penganiayaan,” terang Firman (35) salah satu keluarga korban.
Baca juga: Pemudik yang Balik ke Jakarta akan Dites Covid-19 di 21 Titik
Selain itu seperti sepeda motor dan handphone juga ditemukan di lokasi kejadiaan.
Ia menyebutkan saat itu mayat korban tergeletak dalam kondisi luka di kepala, wajah dan punggung serta masih mengeluarkan darah segar.
Almarhum Yusran (55) diketahui warga Gampong Panggoi, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Tak lama kemudian, petugas dibantu warga langsung mengevakuasi korban ke RSUD Cut Meutia di Buket Rata, Lhokseumawe.
Hingga saat ini petugas kepolisian Polres Lhokseumawe masih melidik serta pengembangan sesuai bukti-bukti yang ditemukan di TKP.
Pensiunan Operator PT PIM
Yusran (55) mayat pria yang ditemukan bersimbah darah di Gampong Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara ternyata adalah pensiunan karyawan PT PIM.
Korban pernah bekerja sebagai operator pabrik di perusahaan PT Pupuk Iskandar Muda di Krueng Geukuh, Aceh Utara.
Siapa sangka kini korban telah meninggal dengan luka bacok dibagian kepala.
Baca juga: Seluruh Objek Wisata di Bireuen Ditutup Sementara
Sementara itu, Staff Bidang Humas PT PIM Nikman Anshary mengaku meski tidak punya hubungan dekat, namun dirinya sangat kenal dengan Yusran sejak lama dan tinggal di Gampong Panggoi, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Nikman juga membenarkan almarhum Yusran pernah bekerja sebagai operator pabrik PT PIM dan pensiun pada tahun 2015.
“Saya memang tidak begitu dekat dengan beliau. Karena ruangan kerja kami berbeda. Beliau bekerja sebagai operator pabrik dan terakhir seingat kawan-kawan lama beliau masih tinggal di Desa Panggoi,” akui Nikman Ansyary, kepada Serambinews.com, Jumat (30/4/2021).