Internasional
Israel Benar-benar Biadab, Jet Tempur Tewaskan 200 Orang di Jalur Gaza, Ribuan Lainnya Terluka
Israel memang benar-benar biadab, tidak memperdulikan nasib warga Palestina di Jalur Gaza. Serangan jet tempur Israel belum juga berhenti dan perang
SERAMBINEWS.COM, KOTA GAZA - Israel memang benar-benar biadab, tidak memperdulikan nasib warga Palestina di Jalur Gaza.
Serangan jet tempur Israel belum juga berhenti dan perang yang sudah berlangsung sepekan, hampir 200 warga Jalur Gaza tewas.
Serangan udara Israel terbaru menghantam Jalur Gaza sebelum Senin (17/5/2021) pagi.
Setelah seminggu kekerasan antara Yahudi dan pejuang Islamis menewaskan lebih dari 200 orang karena seruan internasional untuk de-eskalasi tidak dihiraukan.
Sepanjang Minggu (16/5/2021) hingga Senin (17/5/2021) Israel melancarkan puluhan serangan udara dalam waktu beberapa menit di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Baca juga: Sekjen PBB Sebut Serangan Israel ke Jalur Gaza Sangat Mengerikan, Harus Segera Dihentikan
Wartawan AFP yang berada di tempat kejadian melaporkan Sserangan itu menyebabkan pemadaman listrik yang meluas dan merusak ratusan bangunan.
eBelum ada korban yang segera dilaporkan.
Warga Gaza Barat, Mad Abed Rabbo (39) mengungkapkan kengerian dan ketakutan atas intensitas serangan itu.
"Tidak pernah ada serangan sebesar ini," katanya.
Dalam sebuah pernyataan sebelum pukul 2:00 pagi (2300 GMT Minggu), tentara Israel mengatakan jet tempurnya menyerang sejumlah target di Jalur Gaza.
Namun, Gazan Mani Qazaat mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus menyadari bahwa merea warga sipil, bukan pejuang.
"Aku merasa seperti sedang sekarat," katanya.
Baca juga: Raja Abdullah II Siap Membantu Mengakhiri Konflik di Jalur Gaza dan Jerusalem
Serangan baru terjadi sehari setelah 42 warga Palestina di Gaza, termasuk delapan anak dan dua dokter tewas.
Menjadi jumlah kematian harian terburuk di daerah pantai sejak pemboman dimulai.
Secara total, 197 warga Palestina telah tewas di Gaza, termasuk 58 anak-anak, dan lebih dari 1.200 orang terluka.