Breaking News

Virus Corona

Terungkap, Ilmuwan Temukan Cara Melemahkan Virus Corona

Penemuan ini, yang dijelaskan oleh para peneliti sebagai kelemahan virus SARS-CoV-2, dapat berkontribusi pada pengembangan obat antivirus, serta kasus

Editor: Ansari Hasyim
serambi indonesia/Habibi
Update Virus Corona: Total Jumlah Korban yang Positif, Sembuh dan Meninggal di Seluruh Dunia 

SERAMBINEWS.COM - Dilansir dari 24h.com.vn pada Minggu (16/5/2021), jika produksi sebuah protein virus kunci terganggu, maka replikasi virus dalam sel yang terinfeksi dapat dikurangi secara signifikan.

Penemuan ini, yang dijelaskan oleh para peneliti sebagai kelemahan virus SARS-CoV-2, dapat berkontribusi pada pengembangan obat antivirus, serta kasus virus corona terkait.

Situs Swissinfo dari Swiss National Television pada 15 Mei 2021 melaporkan bahwa para peneliti di Federal Institute of Technology ETH Zurich telah menemukan kelemahan penting dari virus SARS-CoV-2.

Virus SARS-CoV-2 adalah virus yang menyebabkan pandemi Covid-19 dan membuat seisi dunia pusing tujuh keliling selama setahun lebih ini.

Lalu apa kelemahan penting dari virus corona itu?

Menurut para peneliti, poin kuncinya adalah "peralihan bingkai".

Selama pembacaan langkah demi langkah dari cetak biru dari asam ribonukleat (RNA), ribosom (mesin penghasil protein sel itu sendiri) terkadang salah hitung dan melewatkan huruf.

Ini jarang terjadi pada sel sehat.

Memilukan, Nenek Ini Temukan Dua Rumahnya Rata dengan Tanah Usai Pulang Shalat Magrib di Masjid

Tak Tahu Diri! Maling Beraksi Saat Hari Pertama Idul Fitri, Curi Mobil Kala Warga Sibuk Silaturahmi

Karena urutannya dibaca dan disalin secara tidak benar sehingga menyebabkan protein disfungsional.

Namun, beberapa virus seperti virus corona atau HIV bergantung pada perubahan dalam kerangka bacaan untuk mengatur produksi proteinnya.

Dalam sebuah pernyataan pada 13 Mei 2021, mengatakan bahwa virus SARS-CoV-2 menyebabkan pergeseran bingkai dengan melipat RNA-nya dengan cara yang tidak biasa dan kompleks.

"Oleh karena itu, karena frameshift penting untuk virus. Tetapi ini hampir tidak pernah terjadi di tubuh kita. Senyawa apa pun yang menghambat frameshift dengan menargetkan lipatan RNA ini mungkin berguna sebagai obat untuk melawan infeksi," kata para peneliti.

Masih kurangnya informasi yang tepat tentang interaksi RNA dengan ribosom sel inang yang terinfeksi selama frameshift.

Namun, para peneliti di ETH Zurich dan universitas Bern, Lausanne dan Cork (Irlandia) telah berhasil mengamati proses ini.

Dengan menggunakan eksperimen biokimia yang canggih, para peneliti dapat menangkap ribosom di tempat transfer RNA virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab pandemi Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved