Info Abdya

Bupati Bersama Forkopimkab Abdya Ikuti Arahan Presiden Terkait Penanganan Pendemi Covid-19

Bupati Akmal Ibrahim dan unsur Forkopimkab, mengikuti arahan Presiden RI secara virtual di Ruang Rapat Pendapa Bupati Abdya lokasi Jalan Iskandar Muda

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOTO HUMAS SEKDAKAB ABDYA
Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH bersama unsur Forkopimkab di Pendapa Bupati setempat, serius mengikuti pengarahan Presiden RI, Joko Widodo terkait penanganan pandemi Covid-19 disampaikan secara virtual, Senin (17/5/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim SH bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kabupaten (Forkopimkab) setempat mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait penanganan pendemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Didampingi, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Presiden Jokowi memberi arahan secara virtual di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/5/2021).

Pengarahan tersebut diikuti seluruh menteri, gubernur dan bupati/wali kota bersama unsur Forkopimda seluruh Indonesia.

Dari Kabupaten Abdya, pengarahan Presiden Jokowi, terkait penanganan pandemi Covid-19, diikuti Bupati Akmal Ibrahim SH bersama Wakil Ketua I DPRK Syarifuddin, Dandim 0110 Letkol Inf Arip Subagio SIP, Kapolres AKBP Muhammad Nasution SIK, Kajari Nilawati SH MH, Sekda Drs Thamrin dan Asisten Pemerintahan Amrizal SSos.

Bupati Akmal Ibrahim dan unsur Forkopimkab, mengikuti arahan Presiden RI secara virtual di Ruang Rapat Pendapa Bupati Abdya lokasi Jalan Iskandar Muda, Desa Geulumpang Payong, Kecamatan Blangpidie.

“Bupati bersama unsur Forkopimkab Abdya, melaksanakan protkes secara ketat sangat serius mengikuti arahan Presiden RI disampaikan secara virtual,” kata Kabag Kominfo Persandian dan Protokol Sekdakab Abdya, Mawardi SH, Selasa (18/5/2021).

Bertemu dengan Dubes Palestina, Oki Setiana Dewi: Tidak Harus Menjadi Islam untuk Peduli Palestina

Di saat yang Lain Sibuk Mengutuk Duo YouTuber Tinju, ‘Si Leher Beton’ Justru Beri Dukungan

Presiden RI Jokowi dalam arahannya mengingatkan Provinsi Aceh bersama 14 provinsi lainnya di Indonesia agar berhati-hati terhadap peningkatan kasus Covid-19.

Sebab, dalam beberapa minggu terakhir kasus Covid-19 di 15 provinsi tersebut (termasuk Aceh) terus mengalami peningkatan.

Presiden Jokowi pada kesempatan itu, selain memaparkan sejumlah data, juga menyinggung sektor ekonomi. Presiden menginginkan krisis ekonomi sebagai dampak pandemi ini segera berakhir.

Terkait hal ini, Jokowi menginginkan adanya pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal II tahun 2021 dengan target di atas 7 %.

Selanjutnya, Presiden Jokowi memberikan tekanan bahwa seluruh Kepala Daerah memiliki tanggung jawab yang sama untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

“Semoga apa yang disampaikan hari ini bisa menjadi basis data sehingga bisa mengendalikan penularan Covid 19 dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” tegas Presiden Jokowi dalam arahannya.

Lima Pasien Masih Dirawat

Sementara itu, berdasarkan update data diperoleh pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, bahwa sejak awal Maret 2020 lalu hingga Senin (17/5/2021) sore, pukul 17.00 WIB, warga Kabupaten Abdya terkonfirmasi Positif Covid-19 berjumlah 103 orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 89 pasien berhasil disembuhkan setelah menjalani perawatan di rumah sakit di Banda Aceh dan Abdya serta menjalani isolasi di rumah.

Sejumlah 9 pasien yang terkonfirmasi Positif Corona, akhirnya meninggal dunia. Masing-masing 3 warga Kecamatan Babahrot, 2 warga Kecamatan Blangpidie, 2 warga Kecamatan Kuala Batee, 1 warga Kecamatan Jeumpa, dan 1 warga Kecamatan Lembah Sabil serta 1 warga asal luar daerah.

Sedangkan 5 pasien positif Covid-19 lainnya masih dalam perawatan/isolasi, yaitu 3 pasien dari Kecamatan Blangpidie, 1 dari Kecamatan Lembah Sabil dan 1 dari Kecamatan Kuala Batee.

“Dari lima pasien yang dirawat itu hanya satu orang pasien positif dirawat di RSU Teungku Peukan Abdya. Empat lainnya dirawat di RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh, Banda Aceh. Empat pasien yang dirawat di Banda Aceh itu dinyatakan positif atau reaktif antigent,” kata Kepada Dinkes Abdya, Safliati SST MKes, Selasa (18/5/2021).

Safliati juga menjabat Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya menambahkan, berdasarkan update data sejak Maret tahun lalu hingga Senin sore, bahwa pasien Probable atau PDP di Abdya, berjumlah 57 orang, sejumlah 49 orang dinyatakan sembuh, setelah di rawat di rumah sakit.

Sementara pasien Probable yang meninggal dunia berjumlah 5 orang, yaitu satu warga Kecamatan Kuala Batee, satu warga Kecamatan Blangpidie, satu warga asal Jakarta Selatan, satu warga Kecamatan Susoh, dan terakhir satu warga Kecamatan Jeumpa.

Sedangkan pasien probable masih dirawat/isolasi hingga saat ini berjumlah 3 orang, yaitu Kecamatan Tangan-Tangan, Blangpidie dan Susoh, masing-masing 1 orang.

Namun, Kepala Dinkes Abdya, Safliati menjelaskan bahwa tidak ditemukan lagi warga setempat yang masuk data Suspek (ODP) Covid-19 selama kurun waktu hampir lima bulan terakhir.

Sebelumnya, warga Abdya yang masuk data Suspek sejumlah 202 orang, tapi seluruhnya selesai isolasi dengan hasil tidak ada lagi gejala.

Kepala Dinkes Abdya, sangat diharapkan agar semua pihak konsisten melaksanakan kententuan protokol kesehatan (protkes).(*/zainun yusuf)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved