Internasional
Kantor Berita AP Tuntut Penyelidikan Pembumihangusan Kantornya di Jalur Gaza
Kantor Berita The Associated Press (AP) yang bebasis di Washington DC, AS menuntut penyelidikan atas pembumohangusan kantornya di Jalur Gaza, Palestin
SERAMBINEWS.COM WASHINGTON - Kantor Berita The Associated Press (AP) yang bebasis di Washington DC, AS menuntut penyelidikan atas pembumohangusan kantornya di Jalur Gaza, Palestina.
Hal itu disampaikan oleh Editor utama AP dengan menyerukan penyelidikan independen terhadap serangan udara Israel yang menghancurkan gedung di Kota Gaza.
Khususnya menampung Kantor Berita AP, Al-Jazeera dan media lainnya.
Dikatakan, publik AS pantas mengetahui fakta sebenarnya.
Secara terpisah, pengawas media Reporters Without Borders meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk menyelidiki pemboman Israel.
Atas sebuah bangunan yang menampung organisasi media sebagai kemungkinan kejahatan perang.
Sally Buzbee, editor eksekutif AP, mengatakan pemerintah Israel belum memberikan bukti yang jelas yang mendukung serangannya, yang meratakan menara Al-Jalaa 12 lantai.
Baca juga: Rusia Kecam Israel, Kantor Berita AP dan Media Lainya Dihancurkan di Jalur Gaza
Militer Israel, yang memberi waktu sekitar satu jam untuk mengevakuasi wartawan AP dan penyewa lainnya, mengklaim Hamas menggunakan gedung itu untuk kantor intelijen militer dan pengembangan senjata.
Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan Israel sedang mengumpulkan bukti untuk AS tetapi menolak untuk memberikannya dalam dua hari ke depan.
"Kami sedang bertengkar," kata Conricus.
"Itu sedang dalam proses dan saya yakin pada waktunya nanti informasi itu akan disajikan," katanya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan membagikan bukti kehadiran Hamas di gedung yang ditargetkan melalui saluran intelijen.
Tapi baik Gedung Putih maupun Departemen Luar Negeri tidak akan mengatakan apakah ada pejabat Amerika yang melihatnya.
Buzbee mengatakan AP telah memiliki kantor di menara Al-Jalaa selama 15 tahun.
Bahkan, tidak pernah diberi tahu atau memiliki indikasi bahwa Hamas mungkin berada di dalam gedung tersebut.