Berita Kutaraja
Blok B Diserahkan ke Aceh, KNPI Apresiasi Pertamina dan Siap Dukung Pemerintah Aceh
“Kami memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Pemerintah Aceh yang telah mengambil alih 100 persen pengelolaan Blok B oleh PT PEMA,” kata Wahyu
Laporan Saifullah | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia atau KNPI Aceh mengapresiasi Pertamina yang melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Energi North Sumatra B-Block (PHE NSB) secara resmi menyerahkan pengelolaan 100 persen Wilayah Kerja (WK) B kepada PT PEMA Global Energi (PGE) pada Senin (17/5/2021) malam.
“Kami memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Pemerintah Aceh yang telah mengambil alih 100 persen pengelolaan Blok B oleh PT PEMA,” kata Wahyu Saputra, Ketua KNPI Aceh kepada Serambinews.com, Selasa (18/5/2021) sore.
Menurut Wahyu, pengelolaan Blok B ini menandai bahwa Aceh mulai memasuki babak baru dalam sejarah industri minyak dan gas bumi pasca penandatanganan nota kesepahaman damai antara Pemerintah RI dan GAM di Helsinki, Finlandia pada tahun 2005.
Untuk itu, Ia berharap, kepada Pemerintah Aceh yang dalam hal ini pengelolaan oleh PT PEMA tersebut perlu adanya nafas baru, di mana orang-orang muda harus dilibatkan untuk mengelola Blok B.
Selama ini, urai dia, sumber daya manusia (SDM) Aceh yang mengerti bidang perminyakan banyak berada di luar Aceh.
Baca juga: Toko Kelontong & rumah Milik Warga Aceh Utara Terbakar di Siang Bolong, Api Diduga Berasal dari Ini
Baca juga: Siap-siap! Penumpang Tiba di Bandara Malikussaleh Aceh Utara Akan Diswab Antigen
Baca juga: VIDEO Dampak Abrasi Sungai Kluet, Enam Rumah Warga Keude Padang Aceh Selatan Kembali Dibongkar
Karena itu, Wahyu menyarankan, agar PT PEMA membuka kesempatan melalui open rekruitmen untuk para ahli perminyakan tersebut bergabung mengelola Blok B.
“Orang-orang muda Aceh yang mengerti perminyakan harus dilibatkan dalam pengelolaan Blok B tersebut. Ini tugas PEMA,” tegas Wahyu Saputra yang sangat berharap keterlibatan orang-orang muda Aceh.
Lebih lanjut, Ketua KNPI Aceh menerangkan, agar Blok B ini harus menjadi laboratorium bagi perminyakan di Aceh.
“Ini juga bisa menjadi pijakan karena di Aceh ini masih banyak blok–blok lainnya seperti Blok di Meureudu, Sabang, dan Andaman yang saat ini masih dilakukan survey,” bebernya.
“Jadi kalau Blok B bisa menjadi tempat laboratorium atau belajar, ini memungkinkan tenaga terampil Aceh siap untuk mengembangkan lapangan-lapangan minyak baru yang lain,” ulasnya.
Baca juga: CEK Penerima BLT UMKM Rp 1,2 Juta via Online di BRI atau BNI, Bawa KTP hingga KK saat Pencairan
Baca juga: Pengelola Pantai Lampuuk Sepakat Terapkan Protkes di Lokasi Wisata, Pelanggar Akan Diberi Sanksi
Baca juga: 4 Tim Mahasiswa Indonesia Juarai Kompetisi Internasional Inovasi Kendaraan Hemat Energi 2021
Selain itu, dalam hal peningkatan SDM, PT PEMA perlu juga bekerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Aceh, seperti Universitas Syiah Kuala, UIN Ar-Raniry, Unimal, Politeknik, dan perguruan tinggi lainnya.
“Program ini penting agar putra-putri Aceh yang mengambil jurusan perminyakan bisa dilibatkan dalam pekerjaan dan ini dapat menjadi tempat belajar bagi mereka,” tuturnya.
Wahyu menambahkan, KNPI adalah salah satu organisasi paling gencar meminta Blok B itu dikelola oleh Pemerintah Aceh.
Untuk itu, ia berharap, pengelolaan Blok B tersebut benar-benar dikelola secara profesional sehingga ada penghasilan baru bagi Aceh.