Update Corona di Aceh

Selama Lebaran, Warga Positif Covid di Aceh Bertambah 688 Orang, Hari Ini Rekor Tertinggi, 199 Kasus

Sejak 1 hingga 8 Syawal 1442 Hijriah atau sejak 13 hingga 20 Mei 2021, total warga Aceh dan pendatang yang terinfeksi Covid-19 di seluruh Aceh

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Grafik penambahan kasus Covid-19 di Aceh 

Angka kesembuhan lumayan tinggi, mencapai 81,70 persen atau setara dengan 10.471 orang, termasuk dua di antaranya dinyatakan sembuh hari ini.

Adapun total kasus aktif hingga hari ini (mencakup mereka yang sedang dirawat di rumah sakit maupun yang sedang isolasi mandiri di rumah) mencapai 2.024 orang.

Di antara 2.024 pasien Covid itu, empat orang merupakan pegawai Dinas Kesehatan Aceh.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif yang ditanyai Serambinews.com, Rabu (19/5/2021) siang mengakui empat pegawainya kini positif terinfeksi Covid-19.

Untuk memutus rantai penularan virus corona di kantor tersebut, Hanif mendatangkan petugas untuk menyemprot (sterilisasi) seluruh ruangan di kantor yang terletak di dekat Lapangan Blangpadang, Banda Aceh, itu.

Konsekuensinya, seluruh pegawai di kantor itu dianjurkan untuk tidak masuk kantor dua hari dan sebagai penggantinya semua bekerja dari rumah (work from home).

"Perlu dua hari untuk sterilisasi semua ruangan, di lantai 1 dan 2 Kantor Dinkes Aceh," kata Hanif.

Hari ini merupakan hari kedua proses sterilisasi di kantor tersebut dan mulai Jumat besok seluruh pegawai Dinkes Aceh akan kembali kerja di kantor.

Sementara itu, Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine FICS yang dikonfirmasi terpisah sudah sejak awal memprediksi bahwa kasus Covid-19 di Aceh bakal bertambah pesat selama dan pascalibur Lebaran.

Menurut mantan direktur RSUZA Banda Aceh ini, dalam dua minggu ke depan pasca-1 Syawal 1442 Hijriah akan makin jelas terlihat arah Covid di Aceh.

"Apakah hijau, kuning, atau merah? Semoga yang terbaik," ujarnya berharap.

Dosen senior Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala ini mengaku prihatin dengan melonjaknya kembali jumlah warga Aceh maupun pendatang yang terinfeksi Covid-19 di provinsi paling barat Indonesia ini.

Ia menduga, peningkatan kasus positif Covid-19 boleh jadi dikarenakan tidak lagi maksimalnya praktik 3T dilakukan di tengah masyarakat.

Sebagaimana diketahui, 3T terdiri atas tiga langkah, yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

Pemeriksaan dini, lanjut Azhar, tentunya menjadi sangat penting dilakukan agar pasien bisa mendapatkan perawatan dengan cepat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved