Internasional
Tujuh Dokter Perawat Diego Maradona Dituduh Melakukan Pembunuhan Berencana
Sebanyak tujuh dokter yang sempat merawat legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona yang meniggal pada November 2020 mulai diperiksa.
SERAMBINEWS.COM, BUENOS AIRES - Sebanyak tujuh dokter yang sempat merawat legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona yang meniggal pada November 2020 mulai diperiksa.
Mereka diselidiki atas kematian Diego Maradona.
Dilansir AFP, Kamis (20/5/2021), mereka diancam dengan dakwaan Pembunuhan Berencana
Terdakwa, termasuk ahli bedah saraf Maradona Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov dan psikolog Carlos Diaz.
Mereka menghadapi hukuman delapan hingga 25 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Dakwaan tersebut didasarkan pada temuan dewan ahli atas kematian Maradona akibat serangan jantung tahun lalu.
Baca juga: 20 Ahli di Argentina Perdebatkan Kematian Legenda Sepakbola Maradona
Smber dari Kantor Kejaksaan Agung San Isidro, yang memimpin penyelidikan memberi laporan.
Laporan itu menyimpulkan ikon sepak bola itu menerima perawatan medis yang tidak memadai.
Juga dibiarkan pada nasibnya untuk periode yang menyakitkan dan berkepanjangan sebelum kematiannya.
Terjadi hanya beberapa minggu setelah menjalani operasi otak akibat pembekuan pembuluh darah.
"Setelah begitu banyak ketidakadilan, kasus ini menjadi lingkaran penuh," kata sumber itu kepada AFP.
Terdakwa dilarang meninggalkan negara itu dan harus hadir.
Sebelum penyelidikan antara 31 Mei dan 14 Juni 2021.
Baca juga: Ternyata Maradona Miliki Uang Triliunan sebelum Meninggal, Lokasi Penyimpanannya tak Diketahui
Proses hukum tersebut dipicu oleh pengaduan yang diajukan oleh dua dari lima putri Maradona terhadap Luque.
Mereka diasalahkan atas kondisi ayah mereka yang memburuk setelah operasi otak.