Malam Setelah Resepsi, UAS Duduk Bersama Sahabatnya dari Aceh, Sampaikan Kesan Tentang Daerah Ini

SERAMBINEWS.COM - Pendakwah kondang asal Riau, Ustaz Abdul Somad baru saja melangsungkan resepsi pernikahannya dengan Fatimah Azzahra di Universitas Darrusalam (Unida) Gontor, Kecamatan Siman, Ponorogo Kamis (20/5/2021).

Pada malam setelah resepsi, Ustaz Abdul Somad berbincang tentang Aceh di ruangan VIP dengan para sahabatnya yang berasal dari Aceh.

Melalui video yang diterima Serambinews.com pada Jumat (21/5/2021), Ustaz Abdul Somad terlihat menggunakan baju putih dan dikelilingi oleh para sahabatnya dari Aceh.

Mereka adalah Fadhil Rahmi (Anggota DPD RI), Nazaruddin Yahya (Koordinator Tim UAS di Aceh), Muhammad Riza, Safran Muin, dan T Amrullah.

Ustadz Abdul Somad didampingi para sahabatnya dari Aceh membuat sebuah video khusus tentang kesan dan pesannya terhadap provinsi yang berada di Ujung Barat Indonesia ini.

Pada kesempatan itu, UAS sapaannya juga sempat menyinggung tentang keberhasilan Aceh dalam menjalankan syariat Islam baik secara kelembagaan hingga syariat di masyarakat.

Baca juga: Fakta-fakta Resepsi Pernikahan UAS dan Fatimah Azzahra, Dihadiri Sejumlah Pejabat hingga Artis

Nazaruddin Yahya yang mengirimkan video ini kepada Serambinews.com mengatakan, video ini direkam pada acara santai sebelum mereka berpisah sama dengan Ustadz Abdul Somad.

Muhammad Fadhil Rahmi, Anggota DPD RI asal Aceh yang merupakan sahabat dekat UAS, juga mengabarkan kedatangan rombongan dari Aceh melalui akun Facebooknya. 

Menurut Fadhil, tamu yang hadir pada acara resepsi pernikahan Ustadz Abdul Somad dengan Fatimah Azzhara, sangat terbatas.

Fadhil hadir bersama beberapa sahabat UAS di Aceh, seperti koordinator UAS di Aceh, Ustadz Nazaruddin Yahya Lc, Sahabat satu leting UAS, DR M. Riza, dan adik kelas yang selalu menghibur beliau, Teuku Amru Lc.

"Selamat menempuh hidup baru sahabat kami," tulis pria yang akrab disapa Syech Fadhil ini di Facebooknya.

Berikut ini kesan dan pesan Ustaz Abdul Somad tentang Aceh

"Aceh sebagai salah satu standar keberhasilan bagaimana menjalankan Syariat Islam secara kelembagaan, institusi dan sosial," kata UAS di dalam video seperti dikutip Serambinews.com.

"Ada satu dinas khusus mengkaji, mem-back-up, men-support dayah, ada mahkamah khusus di Aceh, mahkamah syariah.

Ada PERDA khusus disebut Qanun syariah, ada pemberlakuan syariah khusus, ada pemberlakuan ekonomi khusus untuk Aceh, maka adalah dakwah amat sangat menjadi barometer ukuran standar untuk Aceh, luar biasa," lanjut UAS.