Berita Lhokseumawe

Masyarakat Bisa Saksikan Gerhana Bulan Total Sekaligus di 20 Titik Pengamatan di Indonesia

Pengamatan secara virtual ini, akan sangat berguna bagi masyarakat Indonesia. Dimana kondisi gerhana dari 20 titik pengamatan di Indonesia akan

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ SARI MULIASNO
Ujicoba teleskop pengamatan Gerhana Matahari Cincin (GMC) di Kabupaten Simeulue, Kamis (26/12/2019) di halaman Masjid Baiturrahmah Sinabang. 

Gerhana bulan ada tiga macam jenisnya. 

Pertama, gerhana bulan total, gerhana ini terjadi disaat bulan sepenuhnya memasuki dalam bidang bayang inti (umbra) bumi, sehingga bulan terlihat saat puncak gerhana total berwarna hitam kemerah-merahan. 

Kedua, gerhana sebagian (parsial), dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi. 

Ketiga, gerhana bulan penumbra, dimana bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti bumi), tidak sampai kedalam bayang inti.

Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata bulan hanya terlihat redup tidak seperti pada saat purnama-purnama biasanya.

Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop, karena perubahan cahaya bulan saat masuk dalam bayang kerucut bumi hanya bisa dibedakan melalui pengamatan teleskop. 

Gerhana penumbra ini hanya dikenal dalam ilmu falak, belum sampai pada tahapan pengkajian fikih.

Sehingga sampai hari ini saat peristiwa gerhana bulan penumbra terjadi, masih ada perbedaan pendapat terhadap hukum shalat gerhana. (*)

Baca juga: VIDEO Satlantas Polres Lhokseumawe Swab Antigen Sopir Angkutan Umun Yang Melintas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved