Berita Banda Aceh
Pemindahan Pedagang Pasar Kartini Peunayong Ricuh, Satpol PP Dilempari Sayuran dan Kayu
Pedagang nekat bertahan dan menolak untuk dipindahkan. Satpol PP pun mencoba memaksa pedagang, sehingga kericuhan tak bisa dihindarkan.
Penulis: Hendri Abik | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Hendri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Proses pemindahan Pasar Kartini Peunayong Banda Aceh, Senin dinihari (24/5/2021) ricuh.
Karena tak mau pindah, pedagang melempari Satpol PP dengan tempat penyimpanan buah dan sayur, hingga mundur menyelamatkan diri.
Kericuhan antara pedagang dengan petugas Satpol PP terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
Kericuhaan berawal saat petugas hendak memindahkan para pedagang ke lokasi Pasar Almahirah Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.
Berdasarkan pantauan Serambinews.com, petugas Satpol PP dibantu TNI dan Polisi datang sekitar pukul 23.00 WIB.
Pedagang nekat bertahan dan menolak untuk dipindahkan. Satpol PP pun mencoba memaksa pedagang, sehingga kericuhan tak bisa dihindarkan.
Baca juga: Pedagang di Pasar Kartini Tolak Relokasi ke Lamdingin, Ini Kata Ketua IP2SB Peunayong ke Wali Kota
Baca juga: VIDEO Tolak Direlokasi, Pedagang Pasar Peunayong Lempar Petugas Dengan Sayur dan Kayu
Menurut para pedagang, mereka nekat bertahan dan tidak mau meninggalkan lapak, sebelum tuntutannya bertemu wali kota dipenuhi.
"Kami tidak akan pindah sebelum bertemu dengan wali kota," ujar salah seorang pedagang, Saifuddin.
Tuntutan padagang direspons. Wakil Wali Kota Banda Aceh berjanji akan memenuhi permintaan para pedagang.
Angin segar ini membuat suasana sedikit mereda. Namun para pedagang tetap bertahan menjaga lapak mereka.
Hingga pukul 03.00 WIB, para pedagang masih bertahan di Pasar Kartini.(*)
Baca juga: Terbuai Rayuan Pacar, ABG Ini Rela Digauli hingga Hamil di Luar Nikah, Kini Nekat Gugurkan Kandungan
Baca juga: Polisi Israel Kawal 50 Anggota Kelompok Yahudi Kunjungi Jerusalem, Warga Palestina Dilarang Masuk
Baca juga: Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid: Milenial Perlu Nonton Film Tjoet Nja Dhien