PON Papua 2021
Wali Kota Jayapura Tolak Jadi Tuan Rumah PON XX Papua, Ini Sebabnya
Kabar mengejutkan itu datang saat Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano tiba-tiba menyatakan menolak menjadi tuan rumah PON XX Papua.
SERAMBINEWS.COM, JAYAPURA - Kabar mengejutkan mengiringi rencana perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 yang tinggal empat bulan lagi.
Kabar mengejutkan itu datang saat Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano tiba-tiba menyatakan menolak menjadi tuan rumah PON XX Papua.
Pernyataan tersebut dikeluarkan saat pelaksanaan PON XX Papua tinggal empat bulan lagi.
Mano menyebutkan, Panitia Besar (PB) PON XX tidak profesional karena tidak transparan mengenai anggaran.
PB PON disebutnya sengaja menyembunyikan anggaran.
"Bagaimana empat hari kita bahas RKA itu mereka simpan mati (jumlah anggaran), tidak ada yang sebut angka," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (24/5/2021).
"Kita tolak jadi tuan rumah PON, tidak ada transparansi, kita mau bikin apa, uangnya dari mana," sambung Mano.
Menurut Mano yang juga sebagai Ketua Sub PB PON Kota Jayapura, selama empat hari pertemuan pada 17-20 Mei, PB PON sama sekali tidak mau membuka Rencana Kerja Anggaran (RKA).
Sedangkan bakal ada pelimpahan wewenang dari PB PON ke Sub PB PON.
Transparansi, kata dia, sangat penting dalam penyelenggaran pesta olahraga sebesar PON.
Ia tak mau penyelenggaraan PON tidak maksimal karena pola komunikasi yang sangat buruk.
"Kalau buka RKA kita tahu mana yang sudah ditangani oleh PB PON dan mana yang mau digeser ke kota, itu yang kita kerjakan, kan harusnya begitu supaya terbuka," kata Mano.
Baca juga: Biden Janjikan Tingkatkan Sistem Pertahanan Iron Dome Israel, Usai Gagal Cegah Sebagian Roket Hamas
Baca juga: AS Khawatirkan Bibit Muda ISIS Muncul di Kamp Suriah, Minta Irak dan Negara Lain Pulangkan Warganya
Baca juga: Ayah Rudapaksa Anak Kandungnya, Nenek Korban Lapor Polisi, Dalaman Pink Hingga Sprei Turut Diamankan
Baca juga: Putrinya Keguguran, Krisdayanti Minta Atta Aurel Luangkan Waktu Tanpa Kamera hingga Pergi Liburan
15 Venue di Jayapura
Di Kota Jayapura ada 15 venue PON yang dibangun oleh PUPR dan Pemprov Papua dengan 16 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Dengan jumlah sebanyak itu, Mano menegaskan, ia tidak akan mengalokasikan APBD Kota Jayapura untuk pelaksanaan PON.
"Sudah tiga tahun Dana Otsus kita untuk PON, tiap tahu Rp 65 miliar, jadi sudah Rp 195 miliar," kata dia.
Merespons hal tersebut, Wakil Sekretaris IV Bidang Humas PB PON XX, Kadkis A Matdoan menjelaskan, saat ini PB PON belum selesai menyusun RKA.
"Sekarang lagi penyusunan RKA tingkat sub," kata dia.
Menurut dia, PB PON telah menyampaikan hal tersebut kepada seluruh Sub PB PON.
Kadkis memastikan seluruh Sub PB PON akan diberikan anggaran penyelenggaraan.
"Beberapa hari lalu, ketua harian sudah sampaikan dalam rapat nanti sebagian anggaran diserahkan ke sub untuk menyelenggarakan. Jadi dana itu setelah tim anggaran membahas dan kalau sudah oke nanti dananya diserahkan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, PON Papua akan digelar di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.
Pesta multi even empat tahunan tersebut akan dihelat 2 hingga 15 Oktober 2021 mendatang dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga.
Baca juga: Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh Sampaikan Terima Kasih ke Iran, Siap Mempertahankan Jerusalem
Baca juga: Lantik 71 Datok Penghulu, Bupati Tamiang Mursil Larang Nikah Siri dan Dugem
Baca juga: Perkebunan Kopi Arab Saudi Mulai Berbunga, Panen Kopi Akan Melimpah Tahun Ini
Baca juga: Dihantam Pandemi Covid-19, Usai Garuda Kini Sriwijaya Air yang Rumahkan Karyawan
PON Bisa Digelar Tanpa Penonton
Sekretaris Jenderal KONI Pusat, Ade Lukman mengatakan, ada kemungkinan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 digelar tanpa kehadiran penonton jika situasi pandemi Covid-19 belum juga menurun.
Menurut Ade, meski masyarakat di sekitar venue sudah mendapat vaksin Covid-19, itu tak menjamin nantinya penonton bakal diizinkan masuk menyaksikan PON Papua.
Sebagaimana diketahui, pesta olahraga empat tahunan itu akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021.
“Kami belum memutuskan apakah akan dihadiri (penonton) atau dibatasi. Kami akan mengikuti perkembangan dan pengarahan dari Satgas Covid-19,” kata Ade saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat (21/5/2021).
Kendati belum ada kepastian terkait kehadiran penonton, Ade mengatakan, panitia penyelenggara sudah menyusun panduan protokol kesehatan pelaksanaan PON Papua guna mencegah berbagai kejadian tak terduga.
PON Papua akan digelar di empat wilayah yakni Jayapura, Kabupaten Jayapura, Timika, dan Merauke.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menginstruksikan supaya masyarakat yang ada di sekitar venue di empat klaster itu mendapatkan vaksin Covid-19.
Hal ini supaya mereka dapat turut menyemarakkan pesta olahraga nasional empat tahunan tersebut.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menjamin bahwa ketersediaan vaksin Covid-19 yang dibutuhkan sekitar 200 ribu dosis untuk PON Papua aman, dan telah masuk dalam alokasi yang dipersiapkan Kemenkes.
Menurut Ade, proses vaksinasi masyarakat di sekitar area pertandingan pun saat ini sudah mulai berjalan.
“Sudah. Sebagai contoh saat kami ke Papua itu ada rapat CdM bulan lalu ,itu mereka sudah menyiapkan fasilitas vaksinasi. Jadi saya rasa ini sedang berjalan,” tuturnya.
“Target kami belum tahu, tetapi diharapkan Agustus-September ini sudah selesai semua untuk proses vaksinasinya,” pungkasnya.
Tak Ditunda Lagi
PON XX di Papua akan digelar tahun ini meski pandemi belum usai.
Presiden Joko Widodo tak ingin pelaksanaan PON XX kembali ditunda.
Pasalnya, gelaran PON XX sudah pernah ditunda pada tahun 2020.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas bersama para menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/3/2021).
"Arahan Bapak Presiden, karena ini sudah siap, kita akan lakukan pada 2021 ini, tidak ada penundaan PON karena ini sudah sempat kita tunda pada 2020," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, saat memberikan keterangan seusai rapat terbatas, Senin.
Amali mengatakan, PON XX akan digelar bersamaan dengan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke-16.
Dua acara tersebut akan digelar pada 2 hingga 15 Oktober 2021 di Papua.
Menurut Amali, PON dan Peparnas akan disesuaikan dengan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona.
Namun, mekanisme protokol masih dalam pembahasan.
Pemerintah masih menimbang apakah kedua ajang itu digelar tanpa penonton, penonton dalam jumlah terbatas, atau penonton dengan kapasitas normal.
"Kita belajar dari Olimpiade Tokyo yang nanti akan dilakukan beberapa bulan ke depan kita akan lihat di situ penerapannya seperti apa. Protokol kesehatan tentu itu menjadi penting dan harus dilakukan dengan disiplin," ujar Amali.
Untuk memastikan pencegahan penularan virus, lanjut Amali, dilakukan program vaksinasi Covid-19 untuk para atlet, pelatih, hingga tenaga pendamping.
Rencananya vaksinasi juga akan menyasar masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi acara PON dan Peparnas.
Ditargetkan, program vaksinasi selesai pada awal Oktober mendatang sehingga gelaran PON dan Peparnas dapat berjalan baik.
"Dan kalau dilihat dari perjalanan pelaksanaan kegiatan vaksinasi saya kira saya juga optimis bahwa nanti pada saatnya itu sudah tervaksin semuanya," ucap politisi Partai Golkar itu.(*)
Baca juga: VIDEO - FAKHRI HUSAINI Arsiteki Tim PON Aceh, Antara Kebanggaan, Tantangan dan Pengabdian
Baca juga: VIDEO - Persiapan PON XX di Papua, Selama Bulan Puasa Atlet Aceh Tetap Latihan
Baca juga: VIDEO - Unjuk Kemampuan di Stadion Lampineung, Ratusan Pemain di Banda Aceh Ikut Seleksi Pra-PORA
Baca juga: VIDEO - Ulee Kareng Juarai Turnamen Piala PSAA Abulyatama, Guyuran Hujan Warnai Penyerahan Trophy
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul PON Papua 4 Bulan Lagi, Tiba-tiba Wali Kota Jayapura Menolak, Gregetan Pada PB PON, Ini Sebabnya