Internasional
Kantor Berita AP Pecat Jurnalis Wanita Yahudi, Kolega Mengutuk Keputusan Perusahaan
Seorang jurnalis wanita Yahudi dipeca oleh Kantor Berita AP dengan alasan melanggar kebijakan di media sosial.
Banyak platform media yang ditemukan telah menunjukkan bias terhadap warga Palestina.
Melalui penyensoran postingan terkait yang pro-Palestina, menghapus akun, dan menindak aktivisme pro-Palestina secara online.
Sebuah laporan oleh 7amleh, Pusat Arab untuk Kemajuan Media Sosial, menyoroti lebih dari 500 pelanggaran hak digital Palestina terdeteksi selama rentang satu minggu.
Hal ini mendorong para aktivis untuk meluncurkan kampanye untuk menghidupkan kembali aksara Arab lama.
Untuk melewati algoritme Facebook, Instagram, dan Twitter yang melarang, memblokir, atau membatasi konten yang menyertakan kata-kata dan tagar seperti "Palestina," "perlawanan," "Israel," "Hamas," dan "al-Aqsa."
Baca juga: Orang Kedua Hamas Muncul di Depan Publik Gaza, Perdana Menteri Israel Apresiasi Dukungan AS
Algoritme dapat mendeteksi kata-kata tertentu serta menandai postingan dan gambar yang berisi ekspresi dan frasa.
Yang dianggap melanggar pedoman komunitas platform media sosial, atau yang memicu kebencian atau kekerasan.
Namun, banyak postingan terkait Palestina yang disensor terbukti hanya mendokumentasikan peristiwa di wilayah tersebut.(*)