Meski Dapat Penolakan, AS Akan Tetap Jual Senjata ke Israel, Menlu: Agar Tel Aviv Lindungi Diri
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menegaskan akan tetap memproses penjualan senjata ke Israel.
Sanders mengatakan, mereka harus memastikan apakah senjata yang dijual akan membantu perdamaian atau justru memperpanjang konflik.
Gencatan Senjata dengan Israel, Hamas Klaim Kemenangan.
Tokoh senior Hamas mengklaim kemenangan pada Jumat (21/5/2021), setelah adanya gencatan senjata Israel Hamas.
"Ini adalah euforia kemenangan," kata senior kedua dari biro politik Hamas di Jalur Gaza, Khalil Al Hayya, dalam pidatonya di hadapan ribuan orang yang merayakan, dikutip dari AFP.
Khalil Al Hayya berjanji akan membangun kembali rumah-rumah yang hancur akibat serangan udara Israel.
Seperti diberitakan, gencatan senjata yang ditengahi Mesir ini juga menyasar pada kelompok bersenjata terkuat kedua di Gaza, yaitu Islamic Jihad.
Gencatan senjata Israel Hamas disepakati pada Kamis (20/5/2021) dan berlaku sejak Jumat dini hari.
Hal tersebut muncul setelah desakan dunia untuk menghentikan pertumpahan darah yang berlangsung sejak awal Mei tersebut.

Tercatat, serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei menewaskan 232 warga Palestina termasuk 65 anak-anak dan milisi.
Kemudian, 1.900 orang lainnya mengalami luka-luka menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Gaza juga rusak parah, puing-puing berserakan dengan sekitar 120.000 orang mengungsi.
Berdasarkan klaim tentara Israel, Hamas dan kelompok bersenjata lainnya di Gaza menembakkan lebih dari 4.300 roket selama konflik Palestina dan Israel.
Namun mayoritas roket itu dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.
Serangan roket-roket itu menewaskan 12 orang di Israel, termasuk dua anak dan seorang tentara, satu warga India, dan dua warga Thailand.
Konflik Israel Palestina memanas sejak Hamas menembakkan roket ke arah Yerusalem, tak lama dari bentrokan antara polisi dengan demonstran di kompleks Masjid Al Aqsa.