Breaking News

Internasional

Ribuan Warga Kongio Melarikan Diri dari Goma, Gunung Berapi Kedua Meletus Disusul Gempa

Puluhan ribu orang telah dievakuasi dari Kota Goma di Republik Demokratik Kongo karena kekhawatiran akan letusan gunung berapi kedua.

Editor: M Nur Pakar
BBCNews
Warga Kota Goma, Kongo harus mengungsi, menghindari letusan gunung berapi pada Kamis (27/5/2021). 

SERAMBINEWS.COM, KINHASA - Puluhan ribu orang telah dievakuasi dari Kota Goma di Republik Demokratik Kongo karena kekhawatiran akan letusan gunung berapi kedua.

Otoritas setempat mengatakan Gunung Nyiragongo bisa meletus sekali lagi dengan sedikit peringatan.

Gunung berapi, 10km dari Goma, memuntahkan lahar selama akhir pekan, menewaskan 32 orang dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, kata PBB.

Ribuan orang melarikan diri saat itu tetapi beberapa penduduk mulai kembali.

Daerah itu telah diguncang gempa susulan, menghancurkan beberapa bangunan, dan dua retakan yang panjangnya beberapa ratus meter muncul di tanah.

Goma adalah kota tepi danau tempat tinggal sekitar 670.000 orang, menurut perkiraan PBB.

Baca juga: Fakta Penemuan Gunung Emas di Kongo, Bikin Warga Heboh hingga Reaksi Pemerintah

Getaran juga terasa lebih dari 90 km jauhnya di ibu kota Rwanda, Kigali.

Ndima Kongba, Gubernur militer Provinsi Kivu Utara, memerintahkan evakuasi hampir sepertiga penduduk kota pada Kamis (27/5/2021).

Dia mengatakan magma telah terdeteksi di bawah Goma dan di dekat Danau Kivu.

"Saat ini kami tidak bisa mengesampingkan letusan di darat atau di bawah danau," kata Kongba.

Dikatakan, ada, risiko lain yang terkait dengan interaksi magma dan air di danau, seperti emisi gas yang berpotensi berbahaya.

Sepuluh kabupaten kota berada di bawah perintah evakuasi karena ancaman lahar, katanya.

“Sangat penting untuk menjauhi aliran lahar, karena bahaya kematian akibat mati lemas atau luka bakar,” ujarnya.

"Orang-orang harus membawa seminimal mungkin ... Evakuasi harus dilakukan dengan tenang dan tanpa tergesa-gesa," tambahnya

Pihak berwenang telah mengatur agar orang-orang diangkut ke kota Sake, sekitar 20 km sebelah barat Goma.

Yang lain meninggalkan kota dengan feri atau mobil.

Menciptakan kemacetan lalu lintas, dan yang lainnya dengan berjalan kaki, membawa harta benda mereka.

Warga setempat Alfred Bulangalire (420 meninggalkan kota bersama istri dan empat anaknya.

"Saya tahu toko saya akan dijarah, tetapi saya harus melindungi diri saya dan keluarga saya," katanya kepada kantor berita Reuters.

Letusan gunung berapi di Kota Goma, Kongo.
Letusan gunung berapi di Kota Goma, Kongo. (BBCNews)

Baca juga: VIDEO Bikin Haru Anak-anak Kongo Menangis Harus Berpisah dengan TNI Pulang ke Indonesia

Ribuan orang memasuki Rwanda, tinggal di kota perbatasan Gisenyi, lapor wartawan BBC Samba Cyuzuzo.

Otoritas Rwanda mengarahkan orang-orang ini ke bekas kamp pengungsi dan sekolah menengah.

Banyak penduduk Gisenyi sendiri telah melarikan diri ke timur, lebih dalam ke Rwanda.

Karena gempa bumi terus mengguncang kota. Otoritas Rwanda telah melaporkan gempa bumi pada hari Kamis mencapai skala 4,9 SR.

Sungai dari batuan cair mengalir dari Gunung Nyiragongo selama letusannya pada Sabtu (22/5/2021) menyebabkan rumah-rumah dan hutan turun di tepi Goma.

Satu aliran lahar berhenti di dekat bandara Goma, pusat utama operasi bantuan kemanusiaan di timur negara itu.

Badan anak PBB, Unicef, mengatakan telah menyelamatkan 530 anak hilang yang terpisah dari orang tua mereka selama letusan.

Gunung Nyiragongo adalah salah satu gunung berapi yang lebih aktif di dunia.

Tetapi ada kekhawatiran bahwa aktivitasnya tidak diamati dengan baik oleh Goma Volcano Observatory.

Sejak Bank Dunia menghentikan pendanaannya di tengah tuduhan korupsi.

Dalam laporannya pada 10 Mei lalu, pihak observatorium memperingatkan bahwa aktivitas seismik mengalami peningkatan.

Letusan minggu lalu menerangi langit malam di sekitar Goma dan menghancurkan ratusan rumah

Magma dari letusan minggu lalu telah menghanguskan banyak pertanian dan desa setempat.

Tahun lalu, direktur observatorium, Katcho Karume, mengatakan kepada Science in Action BBC World Service bahwa danau lava gunung berapi telah terisi dengan cepat.

Baca juga: Pemerintah Kongo Tutup Tambang Gunung Emas Setelah Viral, Ribuan Orang Gali Emas dengan Sekop

Meningkatkan kemungkinan letusan dalam beberapa tahun mendatang.

Namun dia juga mengingatkan bahwa gempa bumi bisa memicu bencana lebih awal.

Sebelum akhir pekan lalu, letusan besar terakhir Gunung Nyiragongo terjadi pada 2002.

Letusan itu menewaskan 250 orang dan menyebabkan 120.000 kehilangan tempat tinggal.

Lonjakan paling mematikan terjadi pada tahun 1977, ketika lebih dari 600 orang meninggal.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved