Terkait Hasil TWK 75 Pegawai KPK, Mantan Direktur KPK Berniat Somasi Kepala BKN

Dia mengatakan, TWK adalah alat ukur yang sangat buruk dan telah berhasil melabeli puluhan orang termasuk dirinya.

Editor: Faisal Zamzami
Foto: Tribunnews.com/Gita Irawan
Mantan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sujanarko di kantor Komnas HAM RI pada Kamis (27/5/2021). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antarkomisi Instansi (PJKAKI) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sujanarko berniat untuk melayangkan somasi terhadap Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Haria Bima Haria Wibisana. 

Niatan ini muncul berkaitan dengan hasil asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang tak meloloskan 75 pegawai KPK

Di mana dari jumlah tersebut 51 orang akan dipecat karena dianggap berponten merah dan tak bisa lagi dididik wawasan kebangsaan.

"Saya sedang berpikir akan melakukan somasi," kata Sujanarko dalam keterangannya, Kamis (27/5/2021).

Dia mengatakan, TWK adalah alat ukur yang sangat buruk dan telah berhasil melabeli puluhan orang termasuk dirinya.

Sehingga, dengan dilayangkannya somasi dia berharap bisa menjawab pernyataannya beserta memberikan bukti dan fakta jika puluhan orang yang tak lolos tes tersebut layak diberi nilai merah.

"Apa buktinya? (Apakah, red) saya ikut organisasi terlarang, saya Taliban? Buktikan," tegasnya.

Baca juga: Terungkap, Pengurus Inti Wadah Pegawai KPK Masuk Dalam Daftar 75 Pegawai yang Diberhentikan

Baca juga: Tetap Solid, 75 Pegawai KPK yang Tak Lulus TWK Sepakat Tolak Pembinaan dari Pemerintah

Sujanarko juga memaparkan alasan dirinya menyebut TWK yang jadi syarat alih status kepegawaian adalah alat ukur yang buruk. 

Alasannya, tes itu hanya menggunakan tiga metode berupa tertulis, esai, dan wawancara.

Padahal, dalam tes yang berkategori psikometri ini, ada sejumlah metode yang harusnya dipenuhi mulai dari tes tertulis, esai, roleplay, hingga FGD dan presentasi. 

Meski telah dipenuhi enam metode tersebut, tingkat validitas tes semacam ini paling maksimal hanya 65 persen.

"Hari ini TWK cuma tiga metode. Makin sedikit makin kecil dong," ungkapnya.

Sehingga, dia meminta Haria Bima selaku Kepala BKN dapat bertanggungjawab atas tes tersebut. 

Terutama terhadap pemberian label dari pernyataannya yang disampaikan sebelumnya.

"Silakan buktikan, tidak hanya dengan tiga jenis tes yang enggak jelas ini. Saya membedakan antara 24 dan 51. Enggak penting itu. Tapi menurut saya Haria Bima harus bertanggungjawab soal tes itu," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved