Berita Lhokseumawe
Tersisa Tiga Gerhana Lagi di Tahun 2021 yang tak Bisa Disaksikan di Aceh, ini Sebabnya
Sedangkan tiga kali gerhana lagi (dua gerhana matahari dan satu gerhana bulan), tidak bisa dilihat di Aceh.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Dari empat gerhana yang akan terjadi pada tahun 2021, lanjut Tgk Ismail, hanya satu kali gerhana yang bisa dilihat dari Aceh.
"Yakni gerhana bulan total yang terjadi kemarin. Gerhana bulan total kemarin dasarnya bisa disaksikan di seluruh Indonesia, termasuk Aceh, yakni saat bulan terbit di ufuk timur sampai peristiwa gerhana selesai. Tapi karena di wilayah Lhokseumawe mendung dan hujan deras, kita pun tidak bisa melakukan pemantauan ," pungkasnya.
Sedangkan tiga kali gerhana lagi (dua gerhana matahari dan satu gerhana bulan), tidak bisa dilihat di Aceh.
Sebabnya, gerhana bulan parsial, 19 November 2021 M atau 15 Rabiul Akhir 1443 H tidak terlihat di Aceh, karena saat terjadi gerhana, matahari belum terbenam di Aceh.
Untuk gerhana matahari cincin, 10 Juni 2021 M atau 29 Syawal 1442 H, tudak terlihat di Aceh, karena kejadian gerhana terjadi di Kutub Utara.
Seterusnya, gerhana matahari total, 4 Desember 2021 M atau 29 Rabiul Akhir 1443 H, tidak terlihat di Aceh karena kejadian gerhana terjadi di Kutub Selatan.
Untuk diketahui, gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan.
Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon).
Sedangkan gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon).
Baca juga: Warga Tangse Nyaris Tewas Diseruduk Gajah
Namun, tidak setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan tidak setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan.
Hal ini disebabkan, bidang orbit bulan dalam mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam mengitari matahari.
Gerhana matahari dikenal ada empat jenis:
Pertama gerhana matahari total, dimana saat puncak gerhana terjadi, seluruh piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan, sehingga matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah.
Kedua, gerhana parsial, dimana saat puncak gerhana terjadi hanya sebagian piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.
Ketiga, gerhana cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja, sehingga matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip cincin dan pada posisi tengah matahari berwarna hitam.