Berita Abdya
Talud Abutment Jembatan Lhok Pawoh Manggeng Ambruk Saat Dini Hari, Timpa 2 Rumah, Begini Kejadiannya
Akibat ambruknya abutment Jembatan Lhok Pawoh ini, dua rumah yang berdekatan dengan jembatan itu rusak tertimpa reruntuhan talud jembatan ini.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
Akibat ambruknya abutment Jembatan Lhok Pawoh ini, dua rumah yang berdekatan dengan jembatan itu rusak tertimpa reruntuhan talud jembatan ini.
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Talud ambutment Jembatan di Gampong Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ambruk, Sabtu (29/5/2021) dini hari sekira pukul 02.00 WIB.
Akibat ambruknya abutment Jembatan Lhok Pawoh ini, dua rumah yang berdekatan dengan jembatan itu rusak tertimpa reruntuhan talud jembatan ini.
Talud sepanjang sekitar 40 meter itu roboh, sehingga material kerikil dan bebatuan berhamburan menimpa rumah warga, termasuk pohon pinang di pinggir rumah juga tumbang ke atap rumah.
Jembatan rangka baja tersebut dibangun sekitar tujuh tahun lalu menghubungkan Gampong Lhok Pawoh dengan Gampong Sejahtera dan sekitarnya.
Sayangnya, jembatan rangka baja yang dibangun tinggi di atas permukaan sungai itu, tidak diikuti pengaspalan permukaan jalan pada abutment dan sangat rawan kecelakaan.
Jembatan rangka baja Lhok Pawoh, menurut warga memang harus dibangun dengan konstruksi tinggi.
Sebab, sungai tersebut menjadi lalu lintas perahu dan boat nelayan dari dan ke muara Lhok Pawoh Manggeng.
Baca juga: Viral Kilatan Cahaya di Puncak Gunung Merapi Diduga Meteor Jatuh, Ini Penjelasan BPPTKG
Baca juga: Jadwal Live Streaming Free Practice dan Kualifikasi MotoGP Italia 2021 Hari Ini Mulai Pukul 14.00WIB
Baca juga: Profil dan Sosok Abdee Slank, Gitaris dan Pendukung Jokowi yang Kini Jadi Komisaris Telkom
Pemilik rumah Hardi Yuzar (40), mengaku terkejut saat mendengar suara hantaman benda keras menimpa dinding dan atap rumahnya. Ia menyebutkan, kejadian itu diperkirakan sekira pukul 02.00 WIB.
"Awalnya saya sempat mendengar seperti ada batu kerikir yang jatuh ke atap rumah, tapi tidak saya hiraukan.
Kemudian tiba-tiba saja talud itu ambruk beserta material, beruntung saya dan keluarga tidak tidur di ruang bangunan yang rusak," ungkapnya.
Padahal, lanjut Hardi Yuzar, biasanya dirinya, istri dan anaknya yang masih berusia empat tahun itu, sering tidur di dapur yang tertimpa reruntuhan material tersebut.
"Alhamdulillah, malam ini saya dan keluarga tidak tidur disitu, kalau tidak, mungkin reruntuhan itu akan menimpa kami," katanya.