Luar Negeri

Kisah Pria Tajir Wariskan Rp 6,7 Miliar ke Pedagang Buah saat Meninggal, Keluarga Murka

Bukannya mewariskan harta kepada keturunan, pria di Tiongkok yang  meninggal dunia di usia yang sudah tua justru mewariskan kepada orang asing.

Editor: Faisal Zamzami
eva.vn
Seorang pria tua kaya raya memberikan semua harta warisannya kepada tukang buah saat dia meninggal. Keluarga kemudian marah dan menuntut ke pengadilan. Foto ilustrasi. 

SERAMBINEWS.COM, TIONGKOK - Bukannya mewariskan harta kepada keturunan, pria di Tiongkok yang  meninggal dunia di usia yang sudah tua justru mewariskan kepada orang asing.

Orang yang beruntung itu adalah seorang pedagang buah.

Peristiwa langka itu membuat heboh netizen dan mereka berdebat tentang masalah penyerahan warisan secara sukarela kepada orang asing.

Kasus ini bergulir di Pengadilan Kota Shanghai.

Kisah ini berawal saat lelaki tua berusia 88 tahun yang bernama Ma Lam meninggal dunia.

Dia menyerahkan semua asetnya kepada seorang penjual buah di dekat rumahnya yang bernama Huu.

Sementara keturunan Ma Lam dan keluarganya tidak mendapatkan warisan apapun.

Jumlah properti yang ditinggalkan oleh Ma kepada Huu adalah real estate senilai sekitar 3 Juta Yuan atau setara dengan Rp 6,7 miliar.

Ma mengalami stroke dan Huu adalah orang yang menemukannya dan membawanya ke ruang gawat darurat.

Dia juga secara teratur merawat Ma saat dia terbaring di tempat tidur sehingga membuat Ma dan Huu menjadi sangat dekat.

Seorang pria tua kaya raya memberikan semua harta warisannya kepada tukang buah saat dia meninggal. Keluarga kemudian marah dan menuntut ke pengadilan. Foto ilustrasi. (eva.vn)
Seorang pria tua kaya raya memberikan semua harta warisannya kepada tukang buah saat dia meninggal. Keluarga kemudian marah dan menuntut ke pengadilan. Foto ilustrasi. (eva.vn) ()

Setelah keluar dari rumah sakit, Ma juga mengundang seluruh keluarga dari empat keluarga Huu untuk datang ke rumahnya.

Keduanya sangat dekat hingga Ma memberi wewenang kepada Huu untuk mengelola propertinya dan mentransfer semuanya kepada temannya setelah dia meninggal pada tahun 2019.

Mengetahui hal ini, keluarga Ma tentu saja tidak menerimanya.

Mereka segera mengajukan gugatan untuk menyangkal wasiat ini.

Keluarga Ma percaya bahwa Ma telah menunjukkan tanda-tanda Alzheimer sejak tahun 2017.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved