Megawati: Kader PDIP Petugas Partai, Kalau Tak Mau Diberi Tugas Mundur Saja
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyebut jika semua kader PDIP merupakan petugas partai.
SERAMBINEWS.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyebut jika semua kader PDIP merupakan petugas partai.
Oleh sebab itu, menurut Megawati, kader wajib menjalankan tugas kepartaian apabila tidak ingin diberhentikan.
Megawati menyampaikan hal tersebut saat meresmikan 25 prasasti kantor partai PDIP secara virtual, Minggu (30/5/2021).
"Kalian-kalian ini adalah petugas partai. Jangan lupa, kalian adalah petugas partai, tidak lagi bisa sebagai pribadi-pribadi. Karena ini namanya sebuah organisasi, organisasi partai politik," kata Megawati.
Menurut Mega, bahwa menjadi petugas partai berarti harus taat dengan tugas yang telah diemban masing-masing kader.
Termasuk adalah jika sewaktu-waktu partai menugaskan terjun ke bawah.
Atas dasar itu, Megawati berpesan agar kader tidak hanya dapat menjual nama PDIP, namun tidak lalai terhadap tugas yang menjadi kewajibannya.
"Jangan hanya jual nama partai. Hanya bisa berpakaian seragam partai, kalau disuruh kerja gak mau," ujarnya.
Megawati kembali menegaskan kepada kader, jika tidak sanggup untuk mengemban tugas partai, ada dua pilihan bagi mereka, maka pilihan terbaik adalah mundur dari PDIP.
"Makanya lebih baik saya bolak-balik bilang. Kalau ndak mau jadi petugas partai, saya ndak ngomongin lagi anggota partai, petugas partai. Artinya gak mau diberi tugas oleh partai, out saja, mundur, jangan lagi," pungkasnya.
DIP Sudah Tutup Pintu untuk Koalisi dengan Dua Partai Ini
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, ternyata sudah menutup pintu untuk dia partai ini.
Hasto mengatakan, PDIP saat ini bakal sulit berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat.
Ia menjelaskan, PDIP menekankan kesamaan ideologi jika akan membangun kerja sama di perhelatan pemilihan umum.
"PDIP berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda, sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS."