Breaking News

Berita Pidie Jaya

Maknyusnya Rujak ‘Pliek Ue’ Kak Er di Pijay, Omsetnya Capai Rp 1,5 Juta Setiap Hari

Lokasi tempat usaha ‘Kuliner Khas Salak Pliek Ue Kak Er’ tepat berada di ruas Jalan Banda Aceh-Medan atau persisnya di kawasan Ulim.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Dua pekerja meracik adonan rujak Salak Pliek Ue Kak Er guna memenuhi pesanan sejumlah pelanggan yang datang secara khsusus ke pondok jualan di Ulim, Pidie Jaya, Selasa (2/6/2021). 

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Erlinawati binti Samin (44), warga Jangka Buya, Pidie Jaya saban hari jemarinya terus cekatan dalam mengiris isi biji salak dalam baskom plastik. 

Ia tidak sendirian, ibu lima anak ini rupaya telah mempekerjakan tujuh warga lainnya untuk jasa pengirisan isi buah salak serta mengaduk bumbu racikan.

Lokasi tempat usaha ‘Kuliner Khas Salak Pliek Ue Kak Er’ tepat berada di ruas Jalan Banda Aceh-Medan atau persisnya di kawasan Ulim.

Meski hanya berupa pondok sederhana, namun warung Kak Er—demikian sapaan akrab Erlinawati, selalu menjadi incaran pelanggan setia dalam menikmati kelezatan sajian khusus kuliner ‘Salak Pliek Ue’.

"Usaha ini telah saya lakoni selama tiga tahun terakhir dengan motivasi utama menafkahi keluarga,” sebut Erlinawati binti Samin kepada Serambinews.com, Selasa (2/6/2021).

Baca juga: Tersisa 78 Hari Lagi, KPI Aceh Minta Empat Lembaga Televisi Percepat Persiapan Migrasi ke Digital

Baca juga: VIDEO Ujian Kenaikan Kelas Tetap Berlangsung Secara Tatap Muka di Lhokseumawe

Baca juga: Update Corona di Aceh Singkil, 40 Penderita Masih Proses Penyembuhan

“Sekaligus mempekejakan para kerabat keluarga demi memberdayakan ekonomi masyarakat miskin," lanjut Kak Er.

Usaha yang ia lakoni saban hari itu pada awalnya tidaklah berjalan mulus.

'Jatuh bangun' dalam satu tahun pertama menempa semangatnya untuk tetap tegar dalam menghadapi berbagai tantangan serta saran penting dari para rekan dan pelanggan setia.

Belajar dari pengalaman tahun pertama, pada awal tahun kedua, sajian racikan bumbu yang terdiri dari buah salak, ‘pliek ue’ atau patarana, manisan, gula aren, gula pasir, cabai, serta garam, menjadi daya pikat bagi lidah untuk terus 'bergoyang'  dalam  mennikmat ‘Salak Pliek Ue Kak Er’ ini.

Diakui Kak Er, rata-rata hasil jualan kuliner ‘Salak Pliek Ue’ ini untuk setiap hari laku mulai Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.

Baca juga: Sosok Pemeran Zahra di Sinetron Suara Hati Istri Indosiar, Baru Berusia 14 Tahun hingga Disorot KPI

Baca juga: Lowongan Kerja PT Pos Logistik Indonesia: Berikut Syarat dan Posisinya

Baca juga: Bank Aceh Syariah Hadirkan Mobil Layanan Kas di Pasar Al Mahirah

Sementara pada hari libur, khususnya hari Sabtu dan Minggu, omset penjualan bisa mencapai Rp 2 juta.

Umumnya para penikmat selain dari masyarakat Pijay, juga dari kabupaten tetangga yaitu Pidie, Bireuen, Lhokseumawe, serta Langsa, bahkan para pelintas antar provinsi Aceh-Sumatera Utara.

"Secara umum pelanggan adalah pelintas ruas Jalan Medan-Banda Aceh yang secara sengaja singgah membeli mulai 20 paket hingga 50 paket untuk dijadikan buah tangan ke Banda Aceh guna berliburan di berbagai objek destinasi wisata,"jelasnya.

Tak hanya itu saja, ‘Salak Pliek Ka Er’ ini saat ini juga menerima pesanan pada hajatan  pesta atau resepsi perkawinan di berbagai sudut gampong di Pijay.

Baca juga: Pemuda Peulimbang Galang Bantuan untuk Palestina, Semua Semangat Berbagi untuk Korban Zionis Israel

Baca juga: Tersisa 10 Tenaga Kesehatan RSU Cut Meutia Aceh Utara Masih Jalani Isolasi, Satu Sudah Bisa Bekerja 

Baca juga: Cegah Penularan Rabies ke Manusia di Aceh Singkil, Ratusan Anjing Divaksin

"Termasuk dari luar provinsi, racikan bumbu ‘Salak Pliek Ue Kak Er’ ini menjadi pesanan warga Aceh," ungkap Kak Er.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved