Berita Lhokseumawe
Pansus Telusuri Minimnya PAD dari RS Arun, MaTA: Taruhan Terhadap Kehormatan Kelembagaan DPRK
Kita pastinya sudah menyiapkan langkah selanjutnya untuk mengawal hal ini. Perlu diingat, hasil Pansus menjadi taruhan terhadap kehormatan kelembagaan
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Pertama, Rumah Sàkit Arun dan kedua dari jaringan gas rumah tangga.
Namun dari jaringan gas, dia mengaku, perusahaan tidak mendapatkan keuntungan besar.
Sedangkan total keuntungan yang diraih perusahaan pada tahun 2020 sekitar Rp 900 juta.
Saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), lanjutnya, Pemerintah Kota Lhokseumawe menyerahkan Pasar Terpadu untuk dikelola PT Pembangunan Lhokseumawe.
Didasari hal tersebut, maka disimpulkan, sebagian keuntungan tahun 2020 diinvestasi ke Pasar Terpadu.
"Makanya untuk PAD kita pun hanya setor 220 juta rupiah saja," pungkasnya.
Pansus sedang bekerja
Ketua Pansus DPRK Lhokseumawe, Faisal, Minggu (30/5/2021), menyebutkan, dasarnya Pansus yang dibentuk sekarang ini adalah terkait LKPJ Walikota tahun 2020.
"Jadi salah satu item yang kita Pansus juga terkait minimnya setoran PAD," ujar Faisal yang juga merupakan Ketua Komisi A DPRK Lhokseumawe tersebut.
Sedangkan terkait minimnya setoran PAD di RS Arun, pihaknya sudah mengumpulkan bebrapa data.
Salah satunya adalah jumlah klaim dana kr BPJS sepanjang tahun 2020 yang angkanya mencapai Rp 44 miliar lebih.
Di samping juga pihaknya sudah mendatamgi RS Arun dan melakukan pertemuan dengan manajemen rumah sakit serta manajamen PDPL.
"Kami lakukan kunjungan ke RS Arun pada 27 Mei 2021 atau beberapa hari lalu," katanya.
Selanjutnya, teragendakan dalam pekan ini, pihaknya akan melakukan pertemuan kembali dengan pihak manajemen RS Arun dan PDPL, yang direncanakan berlangsung di gedung DPRK Lhokseumawe.
"Jadi sejauh ini masih kita telusuri. Belum adanya kesimpulan," demikian Faisal. (*)
Baca juga: Penemuan Mayat Wanita Tanpa Kepala di Rumah Kosong, Terdengar Teriakan Tolong, Polisi Temukan Ini