Update Corona di Pidie

10 Warga Ditemukan Terpapar Corona di Dua Gampong di Pidie, Kapolres Sebut Bisa Menjadi Zona Merah

Jika warga terpapar Corona bertambah menjadi 12 orang di dua gampong itu, maka kedua gampong tersebut akan menjadi zona merah.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati

Jika warga terpapar Corona bertambah menjadi 12 orang di dua gampong itu, maka kedua gampong tersebut akan menjadi zona merah.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Sepuluh warga ditemukan terpapar Covid-19 di dua gampong di Pidie.

Jika warga terpapar Corona bertambah menjadi 12 orang di dua gampong itu, maka kedua gampong tersebut akan menjadi zona merah.

Kapolres Pidie, AKBP Zulhir Destrian SIK MH, kepada Serambinews.com, Kamis (3/6/2021) mengatakan, saat ini Gampong Blang Asan, Kecamatan Kota Sigli dan Gampong Paya, Kecamatan Pidie berpotensi menjadi zona merah, mengingat ditemukan lima warga di masing-masing gampong itu positif Covid-19. 

Jika terjadi penambahan warga terinfeksi Covid-19 menjadi enam orang, maka kedua gampong itu berubah menjadi zona merah.

"Untuk itu, puskesmas, polsek dan koramil harus memantau perkembangan di dua gampong itu," kata Kapolres Zulhir dalam  dalam rapat koordinasi lintas sektoral pemberdayaan Posko PPKM Mikro dalam penanganan Covid-19, di Gedung PCC di Gampong Lampeude Baroh, Kecamatan Pidie, Kamis (3/6/2021).

Menurutnya, Pidie menempati urutan ketiga kasus Covid-19 setelah Aceh Besar urutan dua dan Banda Aceh rangking pertama. 

Baca juga: Pengurus MPA Aceh Timur Dilantik

Untuk itu, harus usaha bersama-sama dan bahu membahu untuk menyelamatkan masyarakat dari serangan virus Corona. 

"Untuk menurunkan angka Covid-19 di Pidie bukan tugas Polri dan TNI saja, akan tetapi tugas pemerintah yang dilakukan secara bersama-sama. Jangan dipikirkan tugas polisi, kita bukan super hero yang bekerja sendiri dalam penanganan Covid-19," jelasnya.

Menurutnya, sudah banyak warga meninggal akibat Covid-19, tapi anehnya masih ada yang tidak percaya dengan keberadan Covid-19.

Seolah-olah keberadaan virus itu main-main. 

Untuk itu, semua harus bersinergis bekerja untuk menurunkan angka Covid-19, dengan menyadarkan masyarakat. 

"Jika adanya PNS yang tidak mau, maka buat surat untuk mundur saja," tegasnya.

Ia menambahkan, saat ini masih banyak masyarakat, ASN dan pejabat pemerintah di Pidie belum disuntik dengan vaksin Sinovac. 

Karena dianggap, vaksin itu dipasang chip dan beracun.

"Tidak benar itu vaksin dipakai chip dan racun. Kalau memang adanya racun, saya dan isteri saya telah meninggal karena kami telah disuntik Sinovac," jelasnya. (*)

Baca juga: KKB Papua Punya Senjata Militer AS hingga Senapan Canggih Dari Austria, Begini Cara Dapatkan Senjata

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved