Viral Medsos
Heboh Harga 2 Porsi Mie Rebus di Puncak Bogor Rp 54 Ribu, Pengelola Kedai Rizki Mengaku Salah Hitung
Diantaranya ialah 2 porsi mie instan pakai telur rasa soto, yang dihargai Rp 54 ribu. Akan tetapi tarif harga makanan ini juga dinilai janggal dan ke
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM - Setelah heboh soal harga makanan di Malioboro beberapa waktu lalu, kini beredar sebuah nota atau bill dari salah satu warung makan di Puncak Bogor yang juga dianggap tak wajar.
Dari beberapa daftar makanan yang tertulis dalam nota tersebut, warganet menyoroti harga menu mie rebus pakai telur yang dinilai tak masuk akal.
Dalam nota itu, kedai makanan tersebut mematok harga 2 porsi mie rebus Rp 54 ribu, yang berarti 1 porsinya Rp 27 ribu.
Tarif harga makanan yang dipatok oleh kedai itu pun seketika menjadi ramai diperbincangkan warganet.
Di sisi lain, warganet juga dibuat bingung lantaran ada yang janggal dengan tarif harga menu makanan tersebut.
Foto nota pembayaran di salah satu warung makan di Puncak Bogor itu pun beredar luas di media sosial.
Seperti yang terlihat dalam postingan akun @ndorobeii, Rabu (3/5/2021), dalam nota pembayaran tersebut ada beberapa daftar menu makanan yang dipesan.
Di antaranya ialah 2 porsi mie instan pakai telur rasa soto, yang dihargai Rp 54 ribu.
Akan tetapi tarif harga makanan ini juga dinilai janggal dan keliru.
Baca juga: 2 Mie Telur Rp 54 Ribu, Harga Makanan dan Minuman di Warung Ini Jadi Perbincangan Warga Twitter
Baca juga: VIDEO Akibat Video Viral Harga Pecel Lele, Tiga Tempat Usaha di Malioboro Ditutup Sementara
Pasalnya, dalam nota itu tertulis harga seporsi mie instan rebus pakai telur tersebut Rp 18 ribu, sehingga total harga yang dibayar seharusnya Rp 36 ribu.
Hal inilah yang kemudian disoroti warganet dan dinilai janggal.
Selain itu, warganet juga menyoroti tarif harga yang dibanderol di warung makan itu dinilai tak wajar karena di luar harga pasarannya.
Seperti yang tertera di nota pembayaran tersebut, harga nasi seporsi dipatok Rp 10 ribu.
Menu mi instan pakai telor rasa kari ayam dipatok harga Rp 17 ribu per porsi.
Lalu tiga gelas teh manis hangat 30 ribu, per satu gelas harganya Rp 10 ribu.
Kemudian, jagung bakar dua buah seharga Rp 17 ribu, dan roti bakar coklat keju seharga Rp 25 ribu.
Adapun total harga yang dibayarkan untuk semua pesanan itu tertulis Rp 206 ribu.
Setelah tarif harga selangit yang dipatok di warungnya menjadi viral di media sosial, pengelola warung bernama Kedai Rizqi Mulyana itu pun akhirnya buka suara.
Melansir TribunnewsBogor.com, Kamis (3/6/2021), pemilik warung yang berada di kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor Dila Nuraulia (29) membantah telah mematok harga tinggi demi mendapatkan keuntungan besar
Dila beralasan kejadian yang dialami oleh seorang pengunjung itu murni karena kekeliruan pegawai saat menghitung pembayaran makanan.
"Kalau itu sih bukan tembak harga ya, memang harganya segitu. Cuman kesalahannya yang Rp 18 ribu kali dua sama dengan Rp 54 ribu itu harusnya Rp 36 ribu, kebetulan yang kerjanya mungkin ngantuk capek," kata Dila Nuraulia saat dikonfirmasi oleh TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Hobi Makan Mie Instan Saat Kuliah, Wanita Ini Kini Harus Cuci Darah 3 Kali Seminggu
Baca juga: Doyan Makan Mie Instan? Begini Cara Masak Mie Instan Agar Kandungan MSG yang Merusak Otak Hilang
Terlebih, kata Dila, kesalahan penghitungan pembayaran makanan mie rebus plus telur itu terjadi pada saat waktu tengah malam tepatnya pada Selasa (1/7/2021) dinihari.
Terkait kejadian yang akhirnya menjadi viral di media sosial, Dila mengaku bersedia mengembalikan selisih harga makanan itu kepada pengunjung yang merasa dirugikan tersebut.
"Ngehubungi saya aja atau datang lagi kesini, uangnya dikembaliin kalau merasa dirugiin mah," kata Dila.
Harga normal
Saat ditanya harga makanan di kedainya yang terbilang mahal, Dila membantah hal itu.
Menurutnya, harga makanan di kawasan Puncak yang merupakan lokasi wisata masih tergolong normal
"Kalau harga disini mah normal ya, di tempat wisata kayak gini mah. Soalnya ngontrak warungnya gak murah di sini, belum gaji karyawan, belum biaya kebersihan," katanya.
Dila mengaku kejadian ini baru pertama kali terjadi, sejak warungnya beroperasi sejak 2 tahun lalu.
Pasca viral di media sosial, Dila mengaku sempat kebingungan karena khawatir warungnya bakal sepi pengunjung, namun ternyata tidak demikian.
"Warung sih masih ramai-ramai aja, orang yang sudah paham jajan di sini mah gak bakalan ngaruh," ungkapnya.
Setelah viral muncul nota pembayaran lain
Pasca viral di media sosial tarif harga tak wajar yang tertulis dalam nota pembayaran di warung makan kawasan Puncak Bogor tersebut, rupanya muncul kasus serupa lainnya.
Setelah nota pembayaran tersebut diunggah di medsos, beredar pula nota pembayaran lain atas nama kedai yang sama dari netizen lainnya.
Baca juga: Viral Video Syur Gadis 15 Tahun Open BO Rp 200 Ribu, Siswi SMP dan Seorang Remaja Pria Diamankan
Di nota tersebut tertulis 6 gelas teh manis dipatok Rp 90 ribu, segelas kopi hitam Rp 10 ribu dan segelas teh tawar hangat Rp 8 ribu.
Dalam curhatannya, netizen ini tampaknya kapok berkunjung ke kedai tersebut.
Unggahan nota pembayaran di salah satu kedai di Puncak Bogor ini pun di medsos Twitter sampai Selasa (1/7/2021) petang sudah dibagikan lebih dari dua ribu kali dan dihujani lebih dari ribuan komentar.
Langsung disidak Camat Cisarua
Setelah heboh soal tarif harga mie rebus yang dipatok tak wajar, warung makan di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor ini akhirnya didatangi oleh Camat Cisarua Deni Humaedi, Rabu (2/7/2021).
Dari hasil sidak bersama jajarannya, Deni menemukan bahwa harga makanan dan minuman yang dijual warung tersebut tak jauh berbeda dengan warung-warung di Puncak lainnya.
"Sama warung sebelah paling harga ada perbedaan Rp 3 ribu atau Rp 4 ribu," kata Deni Humaedi seperti dilaporkan oleh TribunnewsBogor.com di lokasi.
Terkait viralnya harga mie seduh, Deni mengatakan bahwa pihak warung mengaku memang ada kekeliruan penghitungan pembayaran kepada salah satu pelanggannya pada Selasa (1/7/2021) dini hari.
"Konsumen kan beda-beda, waktu itu mungkin dia merasa dibohongi. Apakah itu sengaja atau human eror ?. Tadi pengakuannya mungkin udah malem, bisa aja karena kurang tidur jadi kurang fokus," katanya.
Demi mengantisipasi adanya kekeliruan, untuk pelanggan Deni menyarankan agar mengecek terlebih dahulu nota pembayarannya sebelum pulang,
Disamping itu, agar ada kejelasan harga, dia juga meminta pihak kedai untuk memasang daftar harga makanan di area warung.
"Ini harus jadi pelajaran buat semuanya, pegawainya harus dibina berikan pelayanan yang baik. Kemudian harga, pelanggan silahkan dicek dulu, khawatir nanti pulang kecewa karena kekeliruan tapi terlanjur pulang ke rumah," katanya.
Sementara soal harga makanan dan minuman di warung-warung kawasan Puncak yang dinilai relatif mahal, kata dia, perlu ada kesepakatan bersama antar pedagang.
Seperti menentukan harga eceran tertinggi yang disepakati secara bersama.
"Misalnya yang dibolehkan di jalur ini Rp 15 ribu sampai Rp 18 ribu. Siapa yang lebih dari itu, secara hukum sosialnya akan dikomplain. Soalnya akan berpengaruh ketika di sini mahal, udah ke tempat lain, artinya pelanggan di sini juga akan berkurang," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Deni juga sempat bertanya ke beberapa wisatawan yang mampir ke warung kawasan Puncak Bogor.
Rata-rata wisatawan ini menilai bahwa harga yang dipatok di kawasan Puncak ini agak mahal namun tetap mereka menerima dan memaklumi karena lokasinya berada di tempat wisata.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Viral Mie Rebus Rp 54 Ribu, Pemilik Warung di Puncak Bogor Ngaku Salah Hitung, Siap Kembalikan Uang dan Warung yang Jual Mie Rebus Rp 54 Ribu di Puncak Bogor Disidak Petugas, Camat Temukan Fakta Ini