Internasional

AS Tuduh Iran Akan Segera Produksi Bom Nuklir Dalam Hitungan Miinggu

Pemerintah Amerika Serikat menuduh Iran akan segera memproduksi senjata nuklir, hanya dalam hitungan minggu.

Editor: M Nur Pakar
AFP PHOTO / HANDOUT
Foto yang dirilis pada 9 April 2019 oleh kantor kepresidenan Iran, menampilkan Presiden Iran Hassan Rouhani (kanan) saat mengunjungi fasilitas teknologi nuklir Iran di Teheran.(AFP PHOTO / HANDOUT)= 

SERAMBINEWSCOM, WASHNGTON - Pemerintah Amerika Serikat menuduh Iran akan segera memproduksi senjata nuklir, hanya dalam hitungan minggu.

AS mengeluarkan peringatan keras ke Iran agar mengekang pengayaan uranium fisilnya.

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan menjadi semakin sulit untuk memperpanjang pengaturan sementara untuk inspeksi fasilitas nuklir Iran.

Karena Teheran dan kekuatan dunia mencoba untuk menyelamatkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015.

JCPOA membatasi program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi internasional.

Baca juga: Ukraina Tolak Tawaran Iran, Kompensasi Setiap Korban Pesawat Jatuh Dirudal, Dipatok Rp 2,1 Miliar

Sudah mati sejak 2018, ketika AS menarik diri. Presiden Donald Trump memberlakukan kembali sanksi.

Kemudian, Teheran mulai menolak mematuhi batasan perjanjian tentang pengayaan uraniumnya.

“Masih belum jelas, apakah Iran bersedia dan siap melakukan apa yang perlu dilakukan untuk kembali patuh,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Senin (7/6/2021).

“Sementara itu, programnya terus berjalan," tambahnya.

"Semakin lama ini berlangsung, semakin banyak waktu breakout turun," jelasnya.

"Sekarang turun, menurut laporan publik, paling lama beberapa bulan lagi,: ujar Blinken.

"Dan jika ini terus berlanjut, itu akan turun menjadi hitungan minggu,” tambahnya.

AS dan Iran memulai pembicaraan tidak langsung di Wina pada April 2021.

Baca juga: AS Tuduh Kapal Perang Iran Berkecepatan Tinggi Sedang Menuju Venezuela

Untuk melihat apakah keduanya dapat melanjutkan kepatuhan terhadap JCPOA.

Pembicaraan putaran kelima berakhir pada 2 Juni 2021 dan para diplomat mengatakan putaran keenam mungkin dimulai pada Kamis (10/6/2021).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved