Internasional
Tiga Jurnalis Kabur dari Myanmar, Junta Militer Buru Mereka untuk Dihukum
Tiga jurnalis kabur dari Myanmar seusai junta militer memerintahkan dihukum karena masuk secara ilegal.
SERAMBINEWS.COM, BANGKOK - Tiga jurnalis kabur dari Myanmar seusai junta militer memerintahkan dihukum karena masuk secara ilegal.
Mereka melarikan diri ke Thailand dan telah dikirim ke negara ketiga di mana mereka aman, kata majikan tempat mereka bekerja, Senin (7/6/2021).
Tiga anggota staf Suara Demokratik Burma, lebih dikenal sebagai DVB, ditangkap pada 9 Mei 2021 di Provinsi Chiang Mai, Thailand utara.
Bersama dengan dua orang lainnya dari Myanmar yang digambarkan sebagai aktivis.
Pada 28 Mei 2021, mereka masing-masing dijatuhi hukuman denda 4.000 baht atau 128 dolar AS dan tujuh bulan penjara, ditangguhkan selama satu tahun.
Baca juga: Mantan Penasihat Trump Serukan AS Kudeta Seperti Junta Militer Myanmar, Gulingkan Pemerintahan.
Kelompok hak asasi dan asosiasi jurnalis telah mendesak pihak berwenang Thailand untuk tidak mengirim mereka kembali ke Myanmar.
Dikhawatirkan keselamatan mereka akan terancam oleh pihak berwenang.
Pemerintah Thailand memiliki hubungan yang relatif baik dengan rezim militer Myanmar.
Junta Myanmar merebut kekuasaan pada bulan Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
Kemudian, berusaha menghancurkan oposisi secaa luas untuk pengambilalihan kekuasaan dengan tindakan brutal yang telah menewaskan ratusan orang.
Junta telah mencoba untuk membungkam media berita independen dengan mencabut izin mereka dan menangkap para wartawan.
Baca juga: Pemerintahan Oposisi di Myanmar Tegaskan Rohingya Berhak Miliki Kewarganegaraan
Kelima orang yang dihukum di Chiang Mai karena masuk secara ilegal meninggalkan Thailand ke negara ketiga, kata Aye Chan Naing, Direktur eksekutif dan pemimpin redaksi DVB.
Dia mengatakan, tanpa menjelaskan lebih lanjut, dan tidak dapat menyebutkan ke mana mereka telah dikirim karena seluruh kasus masih sangat sensitif.
Dia mengucapkan terima kasih kepada semua orang di Thailand dan seluruh dunia.
Karena telah membantu mreka memungkinkan perjalanan yang aman.
Dia mengatakan mereka akan melanjutkan tugas mereka dalam waktu dekat setelah pulih dari cobaan berat.
Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar, sekitar 90 wartawan telah ditangkap sejak pengambilalihan itu.
Dengan lebih dari setengahnya masih ditahan, dan 33 orang bersembunyi.
Mereka yang masih ditahan termasuk dua warga AS, Danny Fenster dan Nathan Maung, yang bekerja untuk media Myanmar.
Baca juga: Gara-gara Ikut Aksi Anti-Kudeta Militer, Ratusan Ribu Guru di Myanmar Diskors
Setidaknya dua jurnalis DVB lainnya telah dijatuhi hukuman penjara karena liputan mereka.
DVB, sebuah siaran independen dan kantor berita online, termasuk di antara lima media lokal yang dilarang pada Maret 2021.
Dilarang menyiarkan atau menerbitkan setelah lisensi mereka dibatalkan.
Seperti outlet media terlarang lainnya, mereka tetap beroperasi.(*)