Berita Abdya

DPRK Abdya Minta Distributor Segera Salurkan Pupuk Urea 

“Saya rasa, pihak distributor dan produsen harus segera menyalurkan pupuk urea, karena saat ini petani sedang masuk musim tanam gadu yang membutuhkan

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
ILUSTRASI - Sejumlah pekerja sedang memuat ratusan ton pupuk bersubsidi, jenis NPK Phonska, ZA, SP-36 dan Organik di Gudang Penyangga Lini III PT Petro Kimia Gresik di Blangpidie di Gampong Keude Paya, Blangpidie, Rabu (27/2/2019). Pupuk dengan distributor PT Pertani (Persero) tersebut diangkut ke kios pengecer resmi enam kecamatan, Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Susoh, Blangpidie dan Tangan-Tangan. 

“Saya rasa, pihak distributor dan produsen harus segera menyalurkan pupuk urea, karena saat ini petani sedang masuk musim tanam gadu yang membutuhkan pupuk,” ujar anggota DPRK Abdya, Julinardi.

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Anggota DPRK Aceh Barat Daya (Abdya) meminta PT Meuligo Raya selaku distributor penyalur pupuk urea bersubsidi di 'bumo brueh sigupai', segera menyalurkan pupuk bersubsidi ke kios-kios pengecer.

Hal tersebut disampaikan oleh anggota DPRK Abdya, Julinardi menanggapi pupuk urea bersubsidi terjadi kekosongan atau langka sejak beberapa bulan terakhir di kios-kios pengecer resmi.

“Saya rasa, pihak distributor dan produsen harus segera menyalurkan pupuk urea, karena saat ini petani sedang masuk musim tanam gadu yang membutuhkan pupuk,” ujar anggota DPRK Abdya, Julinardi.

Menurut Julinardi, jika persoalan distributor tidak  meneken kontrak atau tidak melakukan penebusan akibat adanya biaya tranportasi dan bongkar yang dibebankan kepada distributor, maka kedua pihak segera duduk dan cari solusi.

“Maka, sepatutnya distributor dan produsen duduk dan mencari solusi bersama, agar pupuk urea ini bisa segera disalurkan kepada petani,” pintanya.

Dia tambahkan, kalau alasan distributor merasa rugi akibat menumpuh jarak 180 kilometer pulang pergi ke gudang penyangga di Nagan Raya, untuk mengangkut pupuk urea bersubsidi tersebut, maka produsen juga harus mengkaji ulang.

Baca juga: Aduh! Tujuh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Blangpidie Positif Corona, Program Vaksinasi Covid Ditunda

Sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

Untuk itu, Julinardi meminta kepada PT Pupuk Iskandar Muda atau PIM selaku produsen pupuk urea bersubsidi, segera mendirikan gudang penyangga di Abdya.

Sehingga persoalan serupa tidak terulang kembali.

“Saya rasa, PT PIM sudah sepatutnya menyediakan dan membangun gedung penyangga di Abdya. Selain bisa menekan biaya tranportasi antar kabupaten, juga menghindari persoalan serupa pada tahun berikutnya,” katanya.

Karena, lanjutnya, akibat distributor tidak melakukan penebusan, maka para petani tidak mendapatkan pupuk urea dan petani terancam gagal panen.

“Ini akan menjadi bom waktu, dan bertolak belakang dengan program pemerintah. Satu sisi pemerintah berupaya menggalakkan panen raya, satu sisi lain, petani kekurangan pupuk dari pemerintah, ini kan tidak adil,” cetusnya.

Ia berharap, pihak distibutor dan produsen segera duduk dan persoalan itu tidak berlarut-larut.

Mengingat, saat ini petani sangat membutuhkan pupuk bersubsidi tersebut.

“Ini penting, sehingga program pemerintah dalam rangka ketahanan pangan bisa tercapai,” pungkas politikus Hanura tersebut. (*)

Baca juga: Aneh Tapi Nyata, Buah Pisang Keluar dari Batang Pohonnya di Majalengka

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved