Internasional
Filipina Menunda Keputusan Membatalkan Pakta Pertahanan dengan Amerika Serikat
Pemerintah Filipina telah menunda untuk ketiga kalinya untuk membatalkan Perjanjian Kunjungan Pasukan (VFA) yang telah berusia dua dekade dengan Ameri
Dia menambahkan langkah itu dalam rasa tidak enak dan membuat seperti sedang dijual.
Mercado mengatakan jika berteman dengan AS, maka dapat berbicara tentang VFA.
"Jika kami tidak berteman dengan AS, kami juga dapat membicarakannya dengan hormat, berdasarkan prinsip," ujarnya.
Wakil Presiden Leni Robredo, dalam sebuah program radio, juga mengkritik komentar Duterte.
“Kedengarannya seperti pemerasan, seperti pepatah kriminal, 'jika Anda menginginkan ini, Anda harus membayar terlebih dahulu,'” katanya.
Baca juga: 4 Militan Abu Sayyaf Tewas Ditembak Pasukan Filipina, Termasuk Calon Pengantin Bom Bunuh Diri
Dia menambahkan tuntutan itu tidak ada cara untuk memperlakukan sekutu lama.
Robredo menambahkan hal itu memalukan, karena sudah seperti memeras.
"Bagi saya, ketika kami mengatakan kami tidak ingin memperbarui VFA, maka mari berikan alasannya," ujarnya.
"Mari kita tunjukkan kepada mereka mengapa itu tidak baik bagi kita, karena uang seharusnya tidak menjadi pertimbangan," katanya.
Wakil presiden mengatakan hubungan harus didasarkan pada saling menguntungkan kedua belah pihak.
"Ini bukan 'kami berteman karena Anda memberi saya uang,'" katanya.
Senator Panfilo Lacson, yang memimpin komite negara untuk pertahanan nasional, mengatakan pendekatan diplomatik akan lebih efektif dalam mengirim pesan ke AS.
“Mengapa menggunakan kata-kata yang kuat untuk mengirim pesan ke sekutu lama, ketika pendekatan sipil, diplomatik, dan negarawan bisa lebih efektif?” tanyanya.
Dia berbagi sentimen Mercado dan Robredo bahwa komentar presiden itu berselera buruk.
Sehari sebelumnya, Lacson memperingatkan Filipina membutuhkan VFA, mengingat intrusi China baru-baru ini ke wilayah Filipina, khususnya di Laut Filipina Barat.