Pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan, KH Nawawi Abdul Jalil Wafat, Gus AMI: Beliau Ulama Panutan Bangsa
Salah satu ulama panutan bangsa Indonesia, KH A Nawawi Abdul Djalil, meninggal dunia pada Minggu (13/6/2021) pukul 16.40 WIB.
SERAMBINEWS.COM - Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un.... Indonesia kembali kehilangan seorang ulama besar KH Nawawi Abdul Jalil yang wafat.
Salah satu ulama panutan bangsa Indonesia, KH A Nawawi Abdul Djalil, meninggal dunia pada Minggu (13/6/2021) pukul 16.40 WIB.
Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Jawa Timur, KH Nawawi Abdul Jalil meninggal dunia, Minggu (13/6/2021).
Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur, ini mengembuskan napas terakhir di RSUD Pasuruan setelah sebelumnya sempat dirawat di RS Lavalete Malang.
Kabar tersebut juga dibagikan oleh akun twitter resmi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim), @pwnujatim.
"إنا لله و إنا إليه راجعون
Segenap keluarga besar Nahdlatul Ulama berduka yg mendalam atas wafatnya KH Mas Nawawi Abdul Jalil Sidogiri Pasuruan.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ," tulis @pwnujatim.
"Kabar duka ini juga disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
Inna lillah wa inna ilaihi raji’un. Tlh wafat hr ini (13/6/) Pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan K. Nawawi Abdul Jalil, ulama’ sepuh yg sangat kharismatik. Ponpes Sidogiri adl salah satu ponpes terua di Indonesia dgn puluhan ribu santri dan alumni. Semoga almarh mendapat surga-Nya," tulisnya di akun twitter @mohmahfudmd.
Gus AMI: Beliau Ulama Panutan Bangsa
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Kiai Nawawi.
Di mata Gus AMI, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu adalah adalah ulama pengayom dan sangat dihormati.
"Kita kehilangan ulama panutan yang sangat mengayomi. Semoga Allah SWT merahmatinya, amin," kata Gus AMI, kepada wartawan, Senin (14/6/2021).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menuturkan, Kiai Nawawi adalah seorang ulama yang sangat cinta kepada bangsanya.
Kiprahnya untuk bangsa, terutama dalam mencetak anak bangsa yang berkualitas dan memiliki pemahaman keagamaan mumpuni sangat luar biasa.
"Sejak Pondok Pesantren Sidogiri berdiri menjadi salah satu tempat perjuangan santri ketika awal-awal kemerdekaan dan hingga hari ini juga konsisten dengan pendidikan yang salaf, tetapi memiliki kekuatan luar biasa,” ujar Gus AMI.
Cucu dari salah satu pendiri NU KH Bisri Syansuri itu mengaku sangat bersedih karena selama musim pandemi Covid-19, cukup banyak kiai panutan yang wafat.
"Semoga kita semua sebagai anak bangsa bisa meneruskan perjuangan beliau dalam mengawal pembangunan dan pengabdian untuk negeri ini," kata Gus AMI.
Baca juga: Aceh Kembali Kehilangan Ulama, Ketua MPU Aceh Timur Abu Keunire Berpulang ke Rahmatullah
Baca juga: Mengenang Sosok Abati Babah Buloh, Ulama Aceh yang Pernah Berhenti Belajar karena Sekolahnya Dibakar
Sekilas Pesantren Sidogiri
Dikutip dari laman resmi Pesantren Sidogiri, sidogiri.net, KH Nawawi Abdul Jalil memimpin Pesantren Sidogiri sejak 2005 setelah ayahnya, KH Abdul Alim bin Abdul Djalil meninggal dunia.
Adapun Pesantren Sidogiri merupakan pesantren tua di Indonesia.
Masih mengutip laman resmi pesantren, Sidogiri dibabat oleh seorang Sayyid dari Cirebon Jawa Barat bernama Sayyid Sulaiman.
Sayyid Sulaiman adalah keturunan Rasulullah dari marga Basyaiban.
Ayahnya, Sayyid Abdurrahman, adalah seorang perantau dari negeri wali, Tarim Hadramaut Yaman.
Sedangkan ibunya, Syarifah Khodijah, adalah putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati.
Dengan demikian, dari garis ibu, Sayyid Sulaiman merupakan cucu Sunan Gunung Jati.
Sayyid Sulaiman membabat dan mendirikan pondok pesantren di Sidogiri dengan dibantu oleh Kiai Aminullah.
Kiai Aminullah adalah santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean.
Konon pembabatan Sidogiri dilakukan selama 40 hari.
Saat itu Sidogiri masih berupa hutan belantara yang tak terjamah manusia dan dihuni oleh banyak makhluk halus.
Sidogiri dipilih untuk dibabat dan dijadikan pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berbarakah.
Terdapat dua versi tentang tahun berdirinya Pondok Pesantren Sidogiri yaitu 1718 atau 1745.
Dalam suatu catatan yang ditulis Panca Warga tahun 1963 disebutkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri didirikan tahun 1718.
Catatan itu ditandatangani oleh Almaghfurlahum KH Noerhasan Nawawie, KH Cholil Nawawie, dan KA Sa’doellah Nawawie pada 29 Oktober 1963.
Dalam surat lain tahun 1971 yang ditandatangani oleh KA Sa’doellah Nawawie, tertulis bahwa tahun tersebut (1971) merupakan hari ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri yang ke-226.
Dari sini disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri berdiri pada tahun 1745.
Dalam kenyataannya, versi terakhir inilah yang dijadikan patokan hari ulang tahun/ikhtibar Pondok Pesantren Sidogiri setiap akhir tahun pelajaran.
Baca juga: BERITA POPULER-Mayat Wanita di Gunung Salak, Kolor Ijo di Aceh Tamiang Hingga Putra Aceh Jadi Ajudan
Baca juga: Hasil Euro 2020 - Belanda Kalahkan Ukraina, Drama Lima Gol Hiasi Babak Kedua
Baca juga: Begini Warga Geumpang Pertahankan Tradisi Bagi Pasangan Pengantin Baru Berumah Tangga
Tribunnews.com dengan judul Kiai Nawawi Pengasuh Ponpes Sidogiri Wafat, Gus AMI: Beliau Ulama Panutan Bangsa