Info Abdya

Wabup Abdya Letakkan Batu Pertama Pembangunan Rumah Dhuafa Program GARDA Indonesia di Manggeng

Ya, peletakan batu pertama pembangunan rumah milik, Hadijah warga Gampong Sejahtera, Kecamatan Manggeng, Abdya.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Wabup Abdya, Muslizar MT (baju oranye) letakkan batu pertama pembangunan rumah dhuafa Program GARDA Indonesia di Manggeng 

Ya, peletakan batu pertama pembangunan rumah milik, Hadijah warga Gampong Sejahtera, Kecamatan Manggeng, Abdya

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Raya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Wakil Bupati Aceh Barat Daya atau Wabup Abdya Muslizar MT bersama Gerakan Relawan Rumah Dhuafa (GARDA) Indonesia melakukan  peletakan batu pertama. 

Ya, peletakan batu pertama pembangunan rumah milik, Hadijah warga Gampong Sejahtera, Kecamatan Manggeng, Abdya

Pembangunan rumah untuk Hadijah yang berprofesi sebagai pemulung itu merupakan pembangunan rumah kedua dalam program pembangunan rumah untuk dhuafa.

Sebelumnya atau pertama dibangun satu rumah untuk dhuafa di Aceh Barat. 

Pembangunan rumah Hadijah menerapkan konsep yang sama dengan pembangunan sebelumnya, dimulai dari sumber anggarannya 100 % dari donasi program gerakan Rp 10.000 per orang.

Inisiator GARDA Indonesia, Aduwina Pakeh MSc mengatakan rumah kedua program gerakan Rp 10.000 itu kembali terwujud, mengingat antusias masyarakat Abdya ikut bergabung sebagai donatur tetap dalam program itu sangat besar.

Baca juga: Begini Perkembangan Kasus Penembakan Warga dengan Airsoft Gun di Nagan Raya, Tersangka Masih 1 Orang

Baca juga: Usai Bernyanyi di Pesta Pernikahan Tetangganya, IRT di Aceh Timur Meninggal Tersengat Listrik

Baca juga: Laga Skotlandia vs Ceko Euro 2020 – Daftar Lima Pemain yang Patut Diwaspadai oleh Kedua Tim

"Kami berterimakasih banyak kepada seluruh donatur yang telah mendukung program sosial ini, terutama kepada Pak Muslizar MT selaku penggerak utama di Kabupaten Abdya yang sangat pro aktif menyosialisasikan program Her rakan Rp 10.000 ini kepada segenap lapisan masyarakat,” ujar Aduwina 

Dia katakan, saat ini jumlah dana yang sudah tersedia untuk pembangunan R002 sebanyak Rp 35 juta, dalam proses pembangunan itu jumlah donatur terus bertambah dan setoran donasi dari donatur tetap semakin lancar.

Dia katakan, jumlah donatur yang telah bergabung mencapai 3.100 orang, dari berbagai latar belakang profesi, usia, pendidikan, ekonomi dan wilayah.

Tidak hanya dari Aceh, namun juga dari Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, kepri, Babel, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. 

"Sistem kita sangat sederhana, membangun rumah layak huni untuk kaum dhuafa di Aceh dengan cara donasi 10.000 rupiah per bulan.

Siapa saja dapat bergabung, nilai donasinya tetap 10.000 rupiah per bulan,” pungkasnya.

Sementara itu, Muslizar MT selaku penggerak utama GARDA Indonesia untuk Wilayah Abdya mengapresiasi atas keputusan memilih Kabupaten Abdya untuk pembangunan R002 sembari mengajak seluruh undangan yang berhadir untuk mendukung program tersebut dengan aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat. 

"Sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten Abdya, kami mengucapkan terimakasih atas kebijakan GARDA Indonesia membangun rumah kedua dari program #Gerakan10Ribu di Abdya,” kata Muslizar MT.

Ia mengaku, di bawah kepemimpinan Akmal-Muslizar, terus berupaya bagaimana menuntaskan sisa jabatan dengan fokus membangun rumah layak huni untuk rakyat dari berbagai kecamatan di Abdya.

“Dengan adanya program gerakan10ribu dari GARDA Indonesia ini, kami menilainya sebagai salah satu bentuk kontribusi rakyat dalam membangun daerah yang patut diapresiasi,” katanya.

Untuk itu, ia mengajak masyarakat Abdya untuk dapat ikut berpartisipasi dengan bergabung sebagai donatur tetap dalam program ini. 

"10.000 rupiah itu tak lebih dari 3 kali kita parkir di jalana kota blangpidie, sementara dalam program ini, 10.000 itu sebulan dan wujudnya dari donasi 10.000 itu adalah rumah sebagaimana yang dilakukan peletakan batu pertama hari ini, dan sudah ditunjukkan mutunya pada R001 di Aceh Barat,” sebutnya.

Dia tambahkan, konsep rumah GARDA sangat berbeda dengan rumah dhuafa biasa, desain dan mutu pembangunannya tidak jauh berbeda dengan rumah pribadi.

"Kita ingin mengajak semua lapisan masyarakat untuk bergabung bersama Garda Indonesia, guna berpartisipasi membantu sesama dengan menyisihkan uang Rp 10 ribu per bulan, untuk menjadi harta yang kita bawa ke akhirat. Rumah mu Amal ibadah ku. Sedikit bagi kita, sangat bermakna bagi mereka," pungkas Muslizar. 

Profil Penerima R002 GARDA Indonesia 

Rumah kedua yang dibangun dari program #Gerakan10Ribu ini atas nama Ibu Hadijah, warga gampong Sejahtera, Manggeng, Abdya.

Hadijah sehari-hari bekerja sebagai pemulung atau pencari barang bekas di kawasan setempat.

Ia tinggal bersama suami dan kedua anaknya di rumah berkontruksi kayu, pelepah rumbia dan berlantai tanah. 

Sementara suaminya Sarwani, sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas di gampong asalnya Samatiga, Aceh Barat.  

Sarwani mengucapkan terima kasih kepada garda yang telah bersedia membangun rumah untuknya. 

“Alhamdulillah, memang kalau saya bangun sendiri tidak sanggup, apalagi sayang jarang pulang, karena harus bekerja keras demi menyambung hidup keluarga,” ujar Sarwani sembari mengusap air mata yang jatuh di pipinya. 

Ia mengaku, selama ini pulang ke rumah dua Minggu sekali, bahkan satu bulan sekali, tergantung rezeki. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved