Musda KNPI Pidie Ricuh
Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pidie ke-13 di oprom bupati setempat, Senin (14/6/2021), ricuh
SIGLI - Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pidie ke-13 di oprom bupati setempat, Senin (14/6/2021), ricuh. Akibatnya Musda tersebut harus ditunda dengan jadwal belum ditetapkan.
Sebagaimana diketahui, Musda KNPI Pidie telah dimulai sejak Sabtu (12/6/2021). Ada empat calon dengan memperebutkan Ketua KNPI Pidie yakni Muhammad Fajri (Edo), Zulkifli (Doli), Mustafa Kamal, dan Indra Abidin.
Beradasarkan informasi didapat Serambi, Senin kemarin, kericuhan terjadi setelah ditetapkan dua calon Ketua KNPI Pidie yang lolos untuk putaran kedua. Ternyata, saat itu sebagian peserta melakukan interupsi kepada Ketua Sidang Tetap Musda. Ketika itu, peserta minta sidang diskor lima hingga sepuluh menit.
Namun, sebagian peserta lagi justru meminta dilanjutkan penyampaian visi dan misi dua calon ketua. Kedua calon Ketua KNPI Pidie yang ditetapkan untuk lolos ke putaran kedua adalah Muhammad Fajri meraup 51 suara, dan Zulkifli meraih 41 suara.
Spontan terjadilah saling dorong antara peserta sesama peserta. Beruntung, aksi kericuhan tersebut berhasil dileraikan oleh peserta lain. Bahkan, sejumlah anggota polisi yang memakai baju preman juga harus turun untuk mendinginkan suasana.
Ketua Sidang Tetap Musda Ke-13 KNPI Pidie, Hidayat Almardi kepada Serambi, Senin (14/6/2021), mengatakan, gesekan itu terjadi pada sidang lanjutan karena sidang pertama sudah tuntas dilaksanakan. Sidang selanjutnya untuk penyampaian visi dan misi, yang akan disampaikan dua calon yang telah ditetapkan untuk pemilihan di putaran kedua.
Dikatakan, kedua calon yang melaju ke putaran kedua adalah Muhammad Fajri yang memperoleh 51 suara dan Zukifli meraup 41 suara. Sedangkan, dua calon lainnya Mustafa Kamal dan Indra Abidin dilaporkan tidak ada suara. Sementara tiga suara lain dinyatakan rusak.
" Dua calon Ketua KNPI Pidie yang lolos putaran kedua karena keduanya telah memenuhi 20 persen suara sah dari total 95 hak suara. Sehingga, kedua calon itu lolos ke putaran kedua," sebut Hidayat mewakili DPD 1 KNPI Aceh.
Menurutnya, saat hendak dilanjutkan untuk penyampaian visi dan misi yang akan disampaikan dua calon ketua, ternyata adanya sebagian peserta yang meminta sidang diskor lima hingga sepuluh menit. Namun, kata Hidayat, karena bukan waktu istirahat atau shalat Asar sehingga sidang itu tetap dilanjutkan.
" Saat interupsi itulah terjadi gesekan sesama peserta Musda yang terjadi begitu saja. Sehingga, sempat terjadi saling dorong mendorong sesama peserta Musda," ujarnya
Dikatakan, persoalan chaos di arena Musda tidak ada kaitan dengan panitia maupun pimpinan sidang. Kejadian itu terjadi akibat miskomunikasi sesama peserta. Akibatnya, Musda ditunda dan jadwalnya akan berpulang kepada panitia. "Kapan panitia siap, kami akan siap melaksakan Musda untuk putaran kedua," ungkapnya.
Di sisi lain, jelas Hidayat, proses Musda DPD KNPI Pidie XIII sudah memasuki pleno kelima, dan telah ada hasil di putaran pertama. Di mana hasil perhitungan suara dari 95 hak suara dari keseluruhan yang mencakup 23 pengurus kecamatan (PK), OKP, dan lainnya.
Ia menambahkan, dalam peraturan organisasi (PO) KNPI, bahwa setiap calon ketua lebih dari satu orang dan mampu mencapai minimal 20 persen suara pada putaran pertama, sehingga berhak melanjutkan ke putaran kedua.
Ketua Demisioner KNPI Pidie, Teuku Syawal kepada Serambi, Senin (14/6/2021) menjelaskan, untuk menentukan lokasi Musda putaran kedua, dirinya akan berkomunikasi lebih dahulu dengan pihak kepolisian, Steering Committee (SC) serta Organizing Committee (OC). " Kini harus diberikan waktu empat jam untuk melanjutkan forum ini. Sebab, Musda itu harus selesai dan sesuai aturan KNPI," ujarnya.
Ia menyebutkan, untuk Musda kedua, dirinya akan bersikap tegas. Di mana jika ada peserta yang membuat miskomunikasi harus dikeluarkan dalam forum Musda. Namun, lokasi musda lanjutan belum ditentukan lokasinya.
Ia menambahkan, dirinya sangat kecewa akibat terjadinya chaos yang hanya menunggu menit akhir untuk putaran kedua. Chaos itu sebenarnya telah dileraika, tapi tiba-tiba datang polisi membubarkan karena adanya insiden. "Wajar polisi datang, karena kita telah berjanji Musda itu akan berlangsung aman dan sukses," pungkasnya.(naz)