Berita Pidie Jaya
Jembatan Utama di Krueng Kiran Pidie Jaya Rusak, Bahayakan Warga yang Melintas
Jembatan Utama di Krueng Kiran Pidie Jaya membahayakan warga yang melintas di atasnya. jembatan rusak sudah layak diperbaiki
Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Jembatan Utama di Krueng Kiran Pidie Jaya membahayakan warga yang melintas di atasnya.
Padahal jembatan itu menjadi akses utama warga yang melintas untuk berbagai keperluan.
Kondisi memprihatinkan terlihat lantai jembatan yang telah rapuh. Besi penyangga telah berkarat dimakan usia mengingat jembatan tersebut dibangun sejak 1986 lalu (36 tahun).
"Belasan tahun (12 tahun) lalu masyarakat telah berupaya menggantikan lantai namun kondisi semakin parah dalam lima tahun terakhir ini atau sangat rawan untuk dilintasi karena lantai dan besi penyangga lantai telah rapuh dimakan usia," sebut Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan Gampong Krueng Kiran, Bandar Dua, Pijay, Tgk Asy'ari kepada Serambinews.com, Rabu (16/5/2021).
Baca juga: Jembatan Menuju Rutan Singkil Tertutup Jadi Penyebab Jalan Provinsi Kerap Kebanjiran
Diakui selama puluhan tahun akses utama jembatan digunakan ratusan warga menuju kebun seluas 500 Ha di perbukitan Glee Krueng Kiran.
Lahan itu sebagai mata pencaharian bagi masyarakat di pedalaman kecamatan paling timur di Pidie Jaya itu.
Terutama masyarakat tempatan, Krueng Kiran. Lalu warga dari Gampong Drien Bungoeng, Kumbang, Beurandeh Alue, Muko Kuthang yang masih dalam satu kecamatan Bandar Dua hingga puluham warga dari Kecamatan Jangka Buya.
Adapun tanaman yang ditanami sejak puluhan tahun itu berupa, coklat, pinang pala, sawit, rambutan serta durian. Namun diantaranya paling luas ditanami berupa rambutan.
Baca juga: Jembatan Gantung Penghubung Kedai Kandang - Sialang Sudah Layak Direnovasi
Selama lima tahun, akses jembatan ini mulai rapuh sehingga menyebabkan pengangkutan hasil panen kebun tidak dapat dilakukan dengan mobil atau kendaraan roda empat.
Jikapun dengan sepeda motor mesti dengan ekstra hati-hati.
"Kami khawatir jika dipaksakan jembatan ini akan memakan korban jiwa bagi pelintas sebab, sangatlah wajar pemerintah mesti melakukan renovasi kembali demi kemaslahatan masyarakat, apalagi usia bangunan ini telah mencapai 36 tahun," ujarnya.
Baca juga: Video Warga Sikundo Melintas Jembatan Tali Kembali Viral, Ini Penjelasan Humas Aceh
Menanggapi keluhan warga itu, Asisten II Setdakab Pijay, Bahrom Bhakti ST MT yang juga selaku Plt Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pidie Jaya, secara terpisah kepada Serambinews.com, Rabu (16/5/2021) mengatakan, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pihak perangkat gampong setempat.
"Dalam waktu dekat segera saya bersama bidang terkait, yaitu Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) ke lokasi melihat secara riil kondisi jembatan.
Selanjutnya dapat diusulkan baik ke dalaman draf Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) atau ke Dana Otonomi Khusus Daerah (DOKA) tahun berikutnya, 2022 mendatang," ungkapnya. (*)
Baca juga: Euro 2020 - Lanjutan Grub A Lawan Wales : Turki Bermain di Rumah Saudara