Olimpiaide Tokyo 2020
Siap-siap, Langgar Aturan Covid-19, Atlet Olimpiade akan Ditendang dari Jepang
Kecuali itu, termasuk pencabutan akreditasi dan hak untuk berpartisipasi dalam pertandingan, serta menghadapi denda.
Buku pedoman untuk pejabat dan pekerja, termasuk yang berafiliasi dengan sponsor perusahaan dan media, akan dirilis di kemudian hari.
Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo akan menampilkan sekitar 15.000 atlet dari seluruh dunia.
Di mana jumlah ofisial sekitar 78.000 dan staf dari luar negeri, kurang dari setengah dari rencana awal sebanyak 180.000 orang.
Dengan kurang lebih satu bulan menjelang pembukaan Olimpiade, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan, bahwa penyelenggara berada dalam "fase pengiriman penuh."
Penyelenggara juga termasuk pemerintah metropolitan Jepang dan Tokyo, telah memutuskan untuk tidak mengadakan acara olahraga besar dengan penonton dari luar negeri.
Mereka akan memutuskan akhir bulan ini tentang kebijakan mengenai penonton yang tinggal di Jepang.
Sementara pemerintah Jepang bergerak lebih dekat untuk mengizinkan setidaknya 10.000 orang dapat memasuki venue.
Tokyo dan beberapa daerah lain di negara itu saat ini dalam keadaan darurat.
Pemerintah kemungkinan akan mengakhiri keadaan darurat pada 20 Juni 2021 karena gelombang infeksi keempat mulai mereda.
Namun, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menempatkan Tokyo dalam keadaan darurat semu selama Olimpiade.
Hal itu dilakukan setelah banyak pakar kesehatan menyatakan keprihatinan atas potensi lonjakan kasus virus Corona.
Baca juga: Suami Istri Adalah Muhrim, Apakah Batal Wudhunya Jika Bersentuhan Kulit? Simak Kata UAS & Buya Yahya
Baca juga: Wanita Beranak Tiga Berzina dengan Pria Berondong, Kabur saat Digerebek Warga, Nyaris Diamuk Massa
Baca juga: Ayah Rudapaksa Anak Gadis hingga Hamil Tiga Bulan, Pelaku Ngamuk dan Ancam Korban Jika Tak Dituruti
Baca juga: Wanita Beranak Tiga Ketahuan Selingkuh, Sang Selingkuhan Sempat Berusaha Kabur, Nyaris Diamuk Massa
Panitia Olimpiade Bagikan Kondom untuk Dibawa Pulang
Penyelenggara Olimpiade Tokyo berencana membagikan sekitar 150.000 kondom dalam penyelenggaraan pesta olahraga tersebut bulan depan.
Tetapi mereka meminta agar atlet membawanya pulang dan tidak menggunakannya saat Olimpiade, sesuai dengan aturan jaga jarak di tengah pandemi virus corona yang menjadi prioritas utama.
Sejumlah kondom telah dibagikan sejak 1988 dalam Olimpiade Seoul untuk meningkatkan kesadaran akan HIV dan AIDS.
Pihak penyelenggara sudah meminta agar distribusi itu terus berlanjut.