Berita Bener Meriah

Saat Jadi Karyawan PT KKA, Jokowi Tanam Pinus Dunia di Bener Meriah, Begini Kisahnya

Kisah ini diceritakan Soelistyo, sahabat Jokowi, yang  sama-sama karyawan PT KKA dan sama-sama dikirim bertugas ke Aceh Tengah

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Soelistyo akrab disapa Pak Sulis (kiri), salah seorang sahabat Presiden Jokowi, bersama Kadis Pariwisata Bener Meriah Irmansyah 

Mereka datang pada 15 Januari 1986 dari Jakarta.

Tiga dari sembilan karyawan itu ditugaskan membangun pabrik PT KKA di Lhokseumawe.

Sulistiyo dan Presiden Jokowi berserta empat orang lainnya dikirim ke Aceh Tengah untuk melakukan survei potensi dan lokasi pembangunan jalan.

Sulistiyo masih ingat nama-nama rombongan yang datang dari Jakarta secara bersamaan yaitu Presiden Jokowi, Sulistiyo,Sueb, Bambang Yulianto, Teguh dan Hari Mulyono.

"Kami semua sarjana kehutanan berasal dari universitas berbeda, saya dari Universitas  Mulawarman, Pak Sueb dari IPB, Pak Jokowi dan Pak Hary Mulyono dari UGM, Pak Bambang Yulianto dari Universitas Sudirman" ujar Pak Sulis.

Sayangnya tempat pengajian tersebut saat ini tidak terawat dan dalam kondisi rusak berat.

Pak Sulis menyarankan, agar Pemerintah Bener Meriah merawat tempat itu, sebab bagian dari sejarah Bener Meriah dan jejak Presiden Jokowi di Bener Meriah.

"Itu bukti otentik bahwa ada jejak nyanta Pak Presiden Jokowi di Bener Meriah ini," saran Pak Sulis.

Lokasi tempat pengajian tersebut berada dalam kawasan kebun kopi. Tapi dinding dan jendela, serta pintu sudah rusak. Lantai bangunan banyak yang rusak. Seluruh bangunan terbuat dari kayu.

Masyarakat setempat menyebut bangunan itu sebagai Mersah Jokowi. Mersah dalam bahasa Gayo artinya tempat ibadah, biasa dilakukan pengajian, pendidikan agama, dan shalat lima waktu.

Tapi bukan untuk shalat Jumat," ujar Kadis Pariwisata Bener Meriah tentang makna Mersah.

Ia setuju kawasan itu dijadikan lokasi wisata sejarah.

"Kami dari kepariwisataan dan ekonomi kreatif siap mengisi program-program pariwisata.

Tapi untuk rehab bangunan, bukan bagian kewenangan kami.

Karena itu harus dilakukan lintas instansi," ujar Irmansyah. Ia akan menyampaikan usul Pak Sulit ke pimpinan daerah, guna menjadikan areal itu sebagai lokasi wisata sejarah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved