Berita Aceh Besar
Target PAD Aceh Besar Rp 181,1 Miliar, Baru Terealisasi Rp 49,7 Miliar, Ini Kata Kepala BPKD & DPRK
"Mudah-mudahan bisa terwujud Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh Besar sebagaimana target sesuai harapan kita bersama," kata Kepala BPKD Aceh Besar Arif
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
"Mudah-mudahan bisa terwujud Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh Besar sebagaimana target sesuai harapan kita bersama," kata Kepala BPKD Aceh Besar Arifin.
Laporan Asnawi Luwi |Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh Besar hingga Mei 2021 mencapai Rp 49.712.436.547.31 atau 27,44 persen.
Sedangkan targetnya Rp 181,1 miliar.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah atau BPKD Aceh Besar, Arifin SHI MSi, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Kamis (17/6/2021).
Arifin pesimis target itu bisa mencapai 100 persen hingga akhir tahun 2021 nanti di tengah masa pandemi Covid-19 sekarang ini.
Begitu pun, ia optimis tercapai jika di masa triwulan berikutnya kondisi membaik.
Baca juga: Permintaan Sembako Turun dan Lesu, Dampak Pembatasan Jam Malam Sampai Pukul 23.00 WIB
Baca juga: 11 Anggota DPR RI Terpapar Covid-19, Dua Komisi Di-lockdown
Baca juga: VIDEO - Istri Rindu Jumpa Suami Berprofesi Petugas Medis, Pas Ketemu Suami Malah Suruh Pulang
"Mudah-mudahan bisa terwujud Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh Besar sebagaimana target sesuai harapan kita bersama," kata Kepala BPKD Aceh Besar Arifin.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRK Aceh Besar dari Partai PDA, Nasruddin M Daud, mengatakan, Aceh Besar memiliki potensi PAD yang sangat besar, sehingga ia optimis target PAD tahun 2021 ini dapat tercapai.
Apalagi, kata Nasruddin, jika dibandingkan tahun 2020 yang ketika itu pandemi Corona masih sangat meningkat, tetapi PAD Aceh Besar 2020 melebihi target.
Tepatnya target PAD Aceh Besar tahun 2020 senilai Rp 155 miliar, yang tercapai Rp 178 miliar.
"Jadi, kalau target PAD Aceh Besar tahun 2021 senilai Rp 181,1 miliar, Insya Allah ini pasti akan dapat terwujud karena lumbung PAD ada pada sektor Galian C atau eksploitasi tambang, pajak penerangan jalan umum (PJU).
Kemudian dari dana ZIS, retribusi pasar/sewa pertokoan, dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta sektor lainnya," sebut Nasruddin.
Apalagi, kata Nasruddin, waktu tersisa masih relatif lama untuk menggenjot target PAD itu.
Sedangkan kondisi pandemi Corona di Aceh Besar saat ini hanya pemulihan dari virus Corona yang lebih parah pada tahun 2020 yang menyerang berbagai sektor yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
Namun, Pemerintah Pusat mengalokasikan bantuan untuk yang terdampak virus Corona.
Jadi, menurut Nasruddin M Daud, perlu Tim Intensifikasi Pajak mengevaluasi enam bulan sekali realisasi PAD Aceh Besar.
"Saya yakin PAD tahun 2021 ini akan mencapai target, asalkan sumber PAD yang ada dimaksimalkan, " ujar Nasruddin. (*)