Internasional

Tentara Lebanon Dihantam Krisis Berat, Tidak Butuh Pelatihan atau Senjata, Tetapi Makanan dan Gaji

Tentara Lebanon sangat membutuhkan bantuan untuk selamat dari salah satu krisis keuangan terburuk di dunia.

Editor: M Nur Pakar
AP/File
Seorang tentara Lebanon (kiri) menembak ke udara untuk mendorong mundur para pengunjuk rasa anti-pemerintah ketika tentara lain melindungi diri dari batu, selama protes terhadap Presiden Lebanon Michel Aoun di depan istana kepresidenan, Baabda timur Beirut, Lebanon pada 12 September 2020. 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Tentara Lebanon sangat membutuhkan bantuan untuk selamat dari salah satu krisis keuangan terburuk di dunia.

Kondisi itu telah membuat PBB, badan tertinggi dunia membantu kesulitan tentara yang bertugas menjaga keamanan negara.

Dilansir AFP, Kamis (17/6/2021), tidak seperti konferensi donor sebelumnya yang dirancang untuk memberikan pelatihan, senjata atau peralatan.

Tetapi, pertemuan virtual yang diselenggarakan Prancis pada Kamis (17/6/20210 ini menawarkan bantuan kemanusiaan.

Biasanya disediakan untuk negara-negara yang bergulat dengan konflik atau bencana alam.

Baca juga: Lebanon Krisis Susu Formula Bayi, Warga Geram, Video Pembuangan 20 Ton Susu Bayi Beredar Luas

"Kami membutuhkan paket makanan, bantuan perawatan kesehatan, dan dukungan gaji," kata seorang sumber militer kepada AFP tanpa menyebut nama.

“Ambruknya mata uang pound Lebanon mempengaruhi tentara dan mereka membutuhkan dukungan, karena gaji tidak cukup lagi,” tambahnya.

Krisis ekonomi Lebanon, yang oleh Bank Dunia dicap sebagai salah satu yang terburuk di dunia sejak 1850-an, telah menggerogoti gaji tentara.

Bahkan, memangkas anggaran militer untuk pemeliharaan dan peralatan, yang semakin mengancam stabilitas negara itu.

Pada Juli 2020, tentara sudah menyatakan daging dari makanan yang diberikan untuk tentara tidak ada lagi, karena kenaikan harga pangan.

"Kami melakukan hal yang tidak mungkin untuk meringankan penderitaan dan kesengsaraan ekonomi tentara kami," kata panglima militer Joseph Aoun dalam pidatonya, Selasa (15/6/2021).

“Kami terpaksa beralih ke negara-negara sekutu untuk meminta bantuan," tambahnya.

"Saya siap pergi ke ujung dunia untuk mendapatkan bantuan, sehingga tentara dapat tetap berdiri tegak,” harapnya.

Konferensi Kamis (17/6/2021) akan melihat partisipasi dari Kelompok Dukungan Internasional Lebanon, yang meliputi negara-negara Teluk, Eropa, AS, Rusia dan China.

Baca juga: Pemimpin Hizbullah Nasrallah Melawan Pemerintah Lebanon, Akan Mengimpor Minyak dari Iran

Ini mengikuti kunjungan Presiden Lebanon Michael Aoun bulan lalu ke Paris.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved