Internasional

AS Mulai Frustrasi, Milisi Houthi Terus Gagalkan Upaya Perdamaian di Yaman

Pemerintah Amerika Serikat (AS) semakin frustrasi dengan sikap keras milisi Houthi yang terus menggagalkan upaya perdamaian.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Tentara nasional Yaman hancurkan kendaraan tempur milisi Houthi di perbatasan Sanaa, Yaman. 

SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Pemerintah Amerika Serikat (AS) semakin frustrasi dengan sikap keras milisi Houthi yang terus menggagalkan upaya perdamaian.

Utusan AS untuk Yaman, Tim Lenderking menyampaikan hal itu saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Yaman Ahmed Awad bin Mubarak di Riyadh Arab Saudi

Dilansir ArabNews, Jumat (18/6/2021), AS menyalahkan milisi Houthi yang gagal membawa perdamaian ke negara miskin itu.

Utusan dan timnya mengadakan pembicaraan di Kerajaan sebagai bagian dari dorongan AS untuk melakukan gencatan senjata nasional.

Baca juga: Amerika Serikat Kutuk Serangan Drone Milisi Houthi, Hancurkan Satu Gedung Sekolah di Arab Saudi

Tetapi pemerintahan Joe Biden tampak semakin frustrasi oleh milisi Houthi yang didukung Iran karena, penolakan mereka terlibat dalam upaya perdamaian.

Selama pertemuannya dengan Bin Mubarak, Lenderking mengulangi posisi Washington tidak ada solusi militer untuk konflik Yaman.

Dia mengutuk keras serangan milisi Houthi yang terus berlanjut terhadap warga sipil.

Dia mengatakan gencatan senjata segera dan komprehensif menjadi kebutuhan dasar untuk meringankan penderitaan manusia.

Dia mengatakan AS terus mendukung pemerintah yang sah dan persatuan, stabilitas dan keamanan Yaman.

Baca juga: NegaraTeluk Kutuk Serangan Milisi Houthi di Sekolah Asir, Arab Saudi

Sebaliknya Bin Mubarak mengatakan: penolakan milisi Houthi untuk menyetujui gencatan senjata yang komprehensif hanya dengan dalih palsu.

Padahal, melalui gencatan senjata, bandara Sanaa dapat dibukan kembali.

Bahka, akan menjamin pasokan pendapatan turunan minyak untuk membayar gaji karyawan.

Dia mengatakan hal itu menjadi bukti dalih palsu yang diklaim oleh milisi ini.

Dia menegaskan tawar-menawar mereka di sisi kemanusiaan, untuk terus mengimplementasikan agenda subversif Iran.

Baca juga: Warga Yaman Tuntut Milisi Houthi Akhiri Pengepungan Kota Taiz Tanpa Syarat

Dia mengatakan penargetan milisi terhadap warga sipil dan daerah berpenduduk di Marib dengan rudal balistik tidak berhenti.

Melainkan meningkat yang memperburuk keseriusan situasi kemanusiaan.

Sehingga, meningkatkan jumlah korban sipil dan merusak upaya internasional untuk membangun perdamaian, tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved