Berita Aceh Besar
Banyak Petani di Aceh Besar Pakai Bibit Padi Ciherang dan Inpari, Distanbun Aceh Ungkap Kelebihannya
Bibit padi yang dibeli umumnya Varietas Ciherang dan Inpari lokal atau Aceh. Harganya Rp 70.000 – Rp 105.00 per bungkus ukuran kemasan 5 Kg.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Bibit padi yang dibeli umumnya Varietas Ciherang dan Inpari lokal atau Aceh. Harganya Rp 70.000 – Rp 105.00 per bungkus ukuran kemasan 5 Kg.
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Memasuki musim tanam padi gadu saat ini, anggota kelompok tani di Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar dan sekitarnya mulai ramai-ramai membeli benih padi.
Bibit padi yang dibeli umumnya Varietas Ciherang dan Inpari lokal atau Aceh. Harganya Rp 70.000 – Rp 105.00 per bungkus ukuran kemasan 5 Kg.
Setidaknya hal ini disampaikan Abdullah, pedagang bibit padi di pertokoan Bundaran Lambaro Aceh Besar menjawab Serambinews.com, Jumat (18/6/2021).
Sedangkan harga benih padi Varietas Ciherang dan Inpari dari luar Aceh, misalnya dari Karawang, Jabar, harganya lebih tinggi mencapai Rp 105.000/bungkus ukuran kemasan 5 Kg.
Abdullah mengatakan sesuai pengakuan para petani, kualitas kedua jenis benih padi produksi Aceh dan luar Aceh itu sama saja.
Untuk kedua jenis benih padi lokal ini, kata Abdullah juga sudah berlabel putih, ungu, dan biru.
Baca juga: Ini Berlian Terbesar Ketiga di Dunia di Temukan di Botswana
Baca juga: Formasi Lengkap CPNS Polri 2021, Analis Kesehaan, Perawat hingga Pranata Komputer
Baca juga: Pasangan Calon Pengantin Tewas Jelang Pernikahan, Tenggelam Terseret Ombak saat Liburan ke Pantai
"Untuk benih padi yang berlabel putih bisa ditanam tiga kali, berlabel unggu hanya dua kali bisa ditanam, dan label biru, satu kali tanam," kata Abdullah.
Isma, penyalur benih padi kepada Serambinews.com mengakuia sejak pandemi Covid-19, omzet penjualan benih padi produksi luar Aceh menurun.
Sebelum pandemi covid 19, atau pada tahun 2019, omset penjualan benih padi produksi dari luar, setahun bisa mencapai 50 ton.
Tapi sejak pandemi Covid 19, mulai Maret 2020 – Juni 2021 ini, omzet penjulannya terus menurun menjadi antara 30 – 20 ton per tahun.
Penurunan penjualan benih padi produksi luar, menurut Isma, sejak pandemi Covid-19, pemerintah pusat dan daerah banyak membuat program penyalurkan benih padi gratis kepada anggota kelompok tani.
Misalnya untuk program IP 300, benihnya dibagikan secara gratis.
Tujuan di samping untuk membantu petani di masa pandemi Covid-19, juga untuk menjaga produksi pangan jangan sampai anjlok demi menjaga ketahanan pangan daerah dan nasional.
Adapun produktivitas benih jenis Varietas Ciherang dan Inpari produksi Aceh, kata Isma mencapai 5-8 ton per hektare.
“Sedangkan harga jual bibit padi yang kami salurkan dari luar Aceh sedikit tinggi mencapai 150.000 per bungkus untuk ukuran kemasan 5 kilogram,” ujar Isma.
Namun begitu, kata Isma, bibit padi Cap Bola Dunia Varietas Ciherang dan Invari yang dijual di Aceh, peminatnya paling banyak di wilayah Aceh Utara, Ulee Gle Pidie Jaya, Pidie, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Abdya.
Di Aceh Besar, peminatnya kurang, tapi produknya tetap kita pasarkan.
Kelebihan Ciherang dan Inpari
Dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Jumat (18/6/2021), Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan atau Distanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah melalui Kabid Produksi, Syafrizal mengungkap alasan banyak petani memilih bibit Varietas Ciherang dan Inpari.
"Kedua jenis bibit ini diminati petani karena memiliki keunggulan. Antara lain tahan hama wereng, nasinya pulen dan enak, jumlah anakannya banyak antara 25 – 35 batang, produktivitasnya tinggi 10 – 14 ton/hektar.
Kemudian tak banyak menggunakan air, rendemen beratnya tinggi capai sebesar 72 persen, bentuk gabahnya silinder panjang, dapat dipanen antara 100 – 105 hari dan banyak keunggulan lainnya.
Pada musim tanam gadu yang volume ketersediaan airnya tidak sebanyak di musim tanam rendeng, petani akan lebih hati-hati lagi memilih bibit padi, sehingga memilih kedua jenis bibit ini," jelas Syafrizal.
Bibit gratis
Sedangkan terkait penyaluran bibit padi gratis, Syafrizal menyebutkan varietas padi yang disalurkan antara lain Inpari 32, Ciherang, dan Mekongga.
Bibit padi gratis yang disalurkan kepada petani, terlebih dahulu dilakukan sertifikasi oleh BPSBTPHP Aceh di Lampineung, Banda Aceh. Jumlah bibit padi yang telah disertifikasi sebanyak 3.500 ton.
Sedangkan stok benih padi yang terdapat di Aceh menurut catatan pihak BPSB TPHT, jumlahnya mencapai 1.020.065 ton.
“Benih padi itu, tersebar di Aceh Besar, Abdya, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Langsa, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang,” sebut Safrizal. (*)