Info Kota Sabang
Pemko Sabang Pastikan Kondisi Nelayan Sabang yang Terdampar di Thailand Sehat
Sekda Kota Sabang menegaskan, Pemko Sabang akan terus memantau perkembangan situasi nelayan asal Sabang di Thailand
SERAMBINEWS.COM, KOTA SABANG - Pemerintah Kota Sabang terus melakukan koordinasi dengan pihak Konsulat RI di Songkhla, Thailand Selatan, terkait kondisi dan situasi terkini nelayan asal Sabang yang terdampar di negara gajah putih itu.
"Kami terus berkoordinasi dengan Konsulat RI di sana, terkait Dedek El Fikar, yang hanyut terbawa arus hingga ke perairan Thailand.
Kini yang bersangkutan tengah menjalani proses karantina dan pemulihan kesehatan pasca 8 hari di laut lepas, dan Alhamdulilah sekarang dalam kondisi baik-baik saja," kata Sekretaris Daerah Kota Sabang, Drs. Zakaria MM, Sabtu (19/6/2021).
Baca juga: Pemko Sabang Bantu Rakyat Palestina Rp. 134 juta Melalui KNRP
Sekda Kota Sabang menegaskan, Pemko Sabang akan terus memantau perkembangan situasi nelayan asal Sabang di Thailand.
Pihaknya akan terus berusaha mempercepat proses pemulangannya ke Sabang setelah kondisi kesehatannya membaik.

"Dedek El Fikar ditemukan di perairan Thailand pada tanggal 13 Juni 2021. Karena disana harus di isolasi dulu mengikuti prosedur Covid-19, maka Kita akan terus menunggu sampai dengan kondisi kesehatannya membaik dan proses isolasinya selesai, baru kepulangan yang bersangkutan bisa diproses," terangnya.
Baca juga: Gampong Aneuk Laot Kota Sabang Masuk Finalis Desa Wisata Award 2021
Sekda Kota Sabang juga berharap, semoga semua proses dokumen administrasinya di Thailand berjalan dengan baik dan dapat secepatnya pulang dalam kondisi yang sehat ke Kota Sabang.
Diketahui bahwa, salah satu nelayan tradisional atas nama Dedek Elfikar (DE) hanyut terbawa arus hingga ke perairan pulau Rachna Noi, sekitar 25.6 NM selatan pulau Phuket, Thailand.
Terdamparnya DE, disebabkan oleh kerusakan mesin dan piston kapal yang pecah akibat dihantam ombak setelah satu jam dia dan rombongan nelayan lainnya mulai melaut pada hari Minggu tanggal 6 Juni 2021 sekitar pukul 03.00 WIB.
Baca juga: Nelayan Asal Gampong Ujong Padang Asahan Meninggal Saat Melaut di Bakongan
Sementara itu, Konsulat RI di Songkhla Thailand Selatan Fachry Sulaiman, melalui suratnya menjelaskan bahwa setelah mendapatkan konfirmasi awal dan memastikan bahwa identitas nelayan adalah WNI.
Dia segera menyiapkan langkah-langkah mitigasi setelah DE selesai menjalani proses karantina dan pemulihan kesehatan di Rumah Sakit (RS) Wachira Phuket.
"Dari koordinasi dengan Inspektur Imigrasi Phuket yang turut dalam proses identifikasi terbatas tersebut dan setelah berkoordinasi dengan pihak RS, maka akses selanjutnya adalah menyiapkan dokumen administrasi perjalanannya yang akan di proses setelah karantina selesai," kata Fachry.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan satu tim konsuler dari Konsulat Republik Indonesia di Songkhla agar datang ke Phuket untuk tindak lanjut verifikasi dan melakukan consular assistance yang diperlukan oleh DE setelah karantinanya telah selesai.(*)
Baca juga: 3 Nelayan Aceh Utara yang Tolong Warga Rohingya di Tengah Laut Dihukum 5 Tahun Penjara