Breaking News

Update Covid 19

Sindrom Long Covid Fenomena yang Dialami Para Penyintas Corona, Ini 12 Gejala dan Pendapat Ahli

Waktu istirahat untuk pemulihan penyintas Covid-19 yang mengalami gejala Long Covid merupakan otoritas medis, otoritas dokter ahli, pendapat awam sama

Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
Humas Pemerintah Aceh
Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah M.Kes., memantau pelaksanaan vaksinasi massal covid-19, di gedung Banda Aceh Convention Hall, Rabu (9/6/2021) 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Baru-baru ini beredar istilah "Long Covid-19" di tengah maraknya pemberitaan lonjakan angka penularan virus corona di Indonesia.

Sebetulanya apa yang dimaksud dengan istilah Long Covid-19?

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani melalui keterangan tertulis kepada pers di Banda Aceh, Jumat (18/6/2021) mengatakan Long Covid-19 merupakan gejala lumrah dan hanya dokter ahli yang berhak menetapkan masa pemulihannya.

"Penetapan di luar otoritas ahli ilmu kedokteran sangat tidak relevan," tukasnya.

“Waktu istirahat untuk pemulihan penyintas Covid-19 yang mengalami gejala Long Covid merupakan otoritas medis, otoritas dokter ahli, pendapat awam sama-sekali tidak relevan dan akal sehat pasti menolaknya,” tambah Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu.

Ia menjelaskan, hasil penelitian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menemukan setelah empat pekan sejak timbul gejala Covid-19 sampai dinyatakan negatif, masih timbul gejala sisa yang disebut Long Covid tersebut.

Mengutip laman covid19.go.id (4/6/2021) Kombespol dan Spesialis Paru, yang juga Kepala Bagian Pembinaan Fungsi RS Bhayangkara R. Said Sukanto, dr Yahya, Sp.P memaparkan, sekitar 53,7 persen penyintas Covid-19 merasakan gejala Long Covid selama satu bulan, 43,6 persen satu sampai enam bulan, dan sekitar 2,7 persen merasakan Long Covid lebih dari enam bulan.

Bahkan, pasien 01 Indonesia, Sita Tyasutami yang diungkapkan Presiden Joko Widodo di teras Istana Merdeka, Jakarta (2/3/2020) bercerita keadaan dirinya usai setahun positif terinfeksi virus corona.

Sita mengaku kepada detikhealth (2/3/2021) mengalami Long Covid dan sudah lima minggu mengalami sakit, kutip SAG.

“Long Covid itu lumrah belaka, bukan sesuatu yang ganjil, dan tak perlu diberi stigma aneh-aneh. Siapa pun bisa mengalaminya,” tutur SAG.

Penyebab Long Covid itu, menurut Ahli Virologi Universitas Udayana, Prof. Dr. Igusti Ngurah Kade Mahardika Covid-19 dapat menginfeksi semua jaringan tubuh manusia yang dapat mempengaruhi respons imun seseorang.

Long Covid juga dipicu oleh kondisi psikologis seseorang (pasien), tambah dr Yahya, Sp.P lagi.

Kemudian SAG mengatakan, gejala Long Covid yang dirasakan oleh para penyintas Covid-19 bisa berbeda, tergantung efek residu infeksi virus corona pada jaringan seseorang dan efek psikologis akibat terisolasi selama dalam proses perawatannya.

Yang bisa takar masa pemulihan Long Covid itu hanya para ahli yang memiliki otoritas sesuai bidang keahliannya.

“Pendapat awam tentang masa pemulihan penyintas Covid-19 selayaknya disingkirkan dan hanya pendapat ahli yang menjadi rujukan bagi siapa pun yang merasakan gejala Long Covid itu,” ujar SAG.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved