Pendidikan
Disdik Aceh Sosialisasi Asesment Nasional ke Seluruh Sekolah Tingkat SMA, Tes AN September 2021
Al Hudri menjelaskan, Asesment Nasional (AN) ini dilaksanakn sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan berupa hasil belajar siswa.
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Pendidikan Aceh sejak minggu kemarin terus melakukan sosialisasi dan edukasi rencana pelaksanaan Asesment Nasional (AN), yang akan dilaksanakan Kemendikbud kepada siswa kelas II SMA, SMK dan SLB pada bulan September 2021.
“Sosialisasi AN ini, sangat penting kita lakukan sedini mungkin, agar dalam pelaksanan AN, bulan September mendatang, mutu pendidikan, satuan pendidikan dan daerah kita, tidak merosot lagi, tapi masih tetap pada rangking delapan besar nasional atau naik lagi,” kata Kadisdik Aceh, Drs Al Hudri MM yang didampingi Kabid SMA, Hamdani kepada Serambinews.com, Selasa (22/6) di Banda Aceh.
Al Hudri menjelaskan, Asesment Nasional (AN) ini dilaksanakn sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan berupa hasil belajar siswa.
Fungsi AN ini adalah sebagai evaluasi pemerintah, kemudian sebagai pemetaan mutu pendidikan, satuan pendidikan, daerah dan nasional.
• Program Merdeka Belajar Diharapkan Jadi Solusi Peningkatan Kualitas Pendidikan Aceh
• Anggaran Pendidikan Aceh Rp 3,5 Triliun, Kadisdik Ingatkan Jangan Banyak untuk Pembangunan Fisik
Sedangkan moda atau sistem pelaksanaan Asesment Nasional dilakukan melalui daring atau semi daring.
Setiap SMA, SMK dan SLB, siswa kelas II akan diambil secara acak sebanyak 45 orang untuk menjadi peserta tes AN di lingkup sekolah tersebut.
Kalau untuk Ujian Nasional (UN), diwajibkan kepada semua siswa kelas III, tapi untuk AN, diambil secara acak kepada siswa kelas II, sebanyak 45 orang saja untuk satu sekolah.
Peserta dan materi AN, sebut Al Hudri, adalah siswa mengerjakan Akumulasi Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, survei lingkungan belajar.
Sementara guru mengerjakan survei lingkungan belajar dan kepala sekolah mengerjakan survei lingkungan belajar.
Dalam pelaksanaan AN ini, kata Al Hudri, yang berperan sebagai leading sektor adalah Lembaga Penjaminan Mutu Guru (LPMP) berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kanwil Kemenag untuk melakukan verifikasi persiapan sekolah.
Selanjutnya, LPMP, bersama Disdik Provinsi, Kanwil Kemenag, Disdik Kabupaten/Kota dan Kemenag Kabupaten/Kota melakukan pemantuan, pendampingan dan evaluasi pelaksanaan AN di daerahnya masing-masing.
Pendataan sekolah dan siswa peserta AN dilakukan oleh Pusmenjar berdasarkan basis data pokok pendidikan (Dapodsik) untuk sekolah umum dan sekolah agama dari data EMIS Kanwil Depag.
Jadwal pelaksanaan AN tahun 2021 ini, direncanakan mulai bulan September – Oktober 2021.
Untuk itu, perlu segera di bentuk Tim Teknis ANBK tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Simulasi AN dilaksanakan, kata Al Hudri, bukan sebagai tray out AN, tetapi untuk mengenalkan/membiasakan proktor dan siswa terhadap aplikasi dan bentuk-bentuk soal AN yang literasi dan numerasi. Literasi (penalaran dan uraian), sedangkan numerasi (hitungan seperti mate-matika, fisika, kimia).
Soal AN berbeda dengan soal UN. Soal AN menggunakan tipe soal adaftif. Aplikasi yang digunakan dalam AN tahun 2021 ini, adalah aplikasi Ujian Nasional Berbasais Komputer (UNBK).
Hasil AN ini, kata Al Hudri, diharapkan bisa menjadi feedback bagi satuan pendidikan untuk meningkatkan mutu pembelajarannya.
Hasil UN, bukan sebagai lapran individual siswa, tetapi menjadi bagian dari profil dan raport satuan pendidiakn atau daerah.
Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Aceh bersana Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan lembaga pendidikan terkait lainnya, perlu melakukan sosialoisasi dan edukasi yang intensif dan serius, terhadap tahapan persiapan pelaksanaan AN itu, untuk pelaksanaan AN pada bulan September atau Oktober 2021 mendatang.
Karena AN ini, merupakan hal baru yang akan digunakan Pemerintah Pusat untuk mengukur profil dan raport satuan pendidikan dan daerah, makanya kita perlu mempersiapkannya secara matang, agar hasil AN nanti tidak membuat profil dan raport satuan pendidikan dan derah Aceh, jatuh pada rangking dibawah 10 besar nasional.
Persiapannya, kata Al Hudri, harus kita lakukan mulai dari bulan Juni ini, agar semua sekolah SMA, SMK dan SLB, Kepala Sekolah, guru dan siswanya mengerti makna dan tujuan dari AN tersebut.
Kabid SMA Disdik Aceh, Hamdani mengatakan, sejak pekan kemarin, pihaknya bersama Kadisdik Aceh dan kepala bagian sudah melakukan kunjungan ke daerah untuk mensosialisasi dan edukasi Asesmen Nasional (AN) ini kepada sekolah-sekolah di kabupaten/kota.
Daerah yang telah kita kunjungi dan sosialiosasai serta edukasi AN minggu kemarin, sebut Hamdani, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara, Lhokseumawe, Biruen, Pijay, Pidie.
Pada minggu ini, akan dilanjutkan kembali kunjungan ke wilayah barat - selatan, yaitu Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Abdya, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Singkil.
Minggu selanjutnya, dilanjutkan ke Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Simuleu, Sabang, Aceh Besar dan Banda Aceh.
Kadisdik Aceh, Al Hudri, kata Hamdani, bersama dirinya dan kepala bidang lainnya langsung melakukan kunjungan kerjanya ke daerah untuk menjelaskan persiapan pelaksanaan AN.
Dalam pengarahannya, Al Hudri mengatakan, kepada Kepala Sekolah dan para guru, serta pihak lainnya yang terlibat dalam pelaksanaan AN 2021 ini, mempersiapkannya dengan sebaik mungkin dan serius.
"Harapan ini kami sampaikan, karena AN merupakan hal baru bagi kita, jadi untuk pelaksanaan yang pertama pada bulan September sampai Oktober, dan selanjutnya, kita perlu mempersiapkannya sebagus mungkin, agar hasil evaluasi AN 2021 itu bisa membawa daerah ini masuk dalam rangking 8 besar nasional, seperti hasil SNMPTN dan SNBPTN tahun 2021 ini, ”ujar Al Hudri.(*)