Berita Aceh Utara
Unik, Begini Cara Warga di Aceh Utara Mengusir Kawanan Gajah yang Merusak Kebun Malam Hari
Mereka tidak menggunakan alat atau minimal mercon yang biasa digunakan warga lainnya selama ini untuk mengusir gajah atau di Aceh juga biasa disebut P
Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Mereka tidak menggunakan alat atau minimal mercon yang biasa digunakan warga lainnya selama ini untuk mengusir gajah atau di Aceh juga biasa disebut Poe Meurah itu.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Warga Desa Blang Mane, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, mengusir kawanan gajah yang merusak kebunnya pada Minggu (20/6/2021) malam dengan cara unik.
Mereka tidak menggunakan alat atau minimal mercon yang biasa digunakan warga lainnya selama ini untuk mengusir gajah atau di Aceh juga biasa disebut Poe Meurah itu.
Diberitakan sebelumnya, kawanan gajah yang diperkirakan sekitar 20 ekor merusak kebun sejumlah warga di kawasan Desa Blang Mane, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, Minggu (20/6/2021) sekitar pukul 23.00 WIB.
Kebun warga yang yang berisi pisang barangan yang sudah berbuah, kemudian pinang dan kelapa sawit dirusak binatang berbelalai itu.
“Kami tidak membawa alat apapun untuk mengusirnya, karena kami dapat informasi secara tiba-tiba,” ujar ujar Dani alias Pak Den kepada Serambinews.com, Senin (21/6/2021).
Kemudian sejumlah warga secara bersama-sama langsung berangkat ke kebunnya untuk mengusir kawanan gajah guna menyelamatkan tanaman dalam kebunnya.
Baca juga: Aksi Heroik Gajah Jinak Ini Selamatkan Asisten Pawang dari Serangan Gajah Liar
Baca juga: Asisten Pawang Gajah di Aceh Utara Diserang Gajah Jantan Liar Saat Pindahkan Gajah Betina Jinak
Baca juga: Anak Gajah Betina Ditemukan Mati di Aceh Timur, Tinggalkan Bekas Tusukan
“Jadi warga mengambil kayu kecil, kemudian memukul daun pisang, sehingga mengeluarkan dentuman besar, seperti mercon,” ujar Dani.
Selain itu, sejumlah warga lainnya menggunakan pelepah daun pinang (situk dalam bahasa Aceh) untuk mengusir gajah dengan cara memukulnya pakai ranting kayu.
Karena beramai-ramai sehingga terdengar suara seperti letusan mercon, kemudian warga menyalahkan obor dari daun pinang kering.
“Memang sangat berisiko, tapi tak ada cara lain. Tak lama kemudian kawanan gajah itupun pergi dari kawasan itu,” pungkas Dani. (*)