Jurnalisme Warga

Berkunjung ke Pesantren Gontor 8 Aceh

Suasana penuh haru begitu terasa saat lagu di atas dinyanyikan secara serempak dan khidmat. Tanpa terasa, saat mendengar lagu itu, para alumni

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Berkunjung ke Pesantren Gontor 8 Aceh
IST
DR. MURNI, S.Pd,I., M.Pd., Wakil Ketua III  STAI Tgk Chik Pante Kulu Banda Aceh, melaporkan dari Seulimum, Aceh Besar

OLEH DR. MURNI, S.Pd,I., M.Pd., Wakil Ketua III  STAI Tgk Chik Pante Kulu Banda Aceh, melaporkan dari Seulimum, Aceh Besar

Oh pondokku, tempat naung kita

dari kecil sehingga dewasa

Rasa batin damai dan sentosa

Dilindungi Allah ta’ala

Oh pondokku, engkau berjasa

pada ibuku, Indonesia

(Cipt. R. Moein dan Husnul Haq)

Suasana penuh haru begitu terasa saat lagu di atas dinyanyikan secara serempak dan khidmat. Tanpa terasa, saat mendengar lagu itu, para alumni, guru, dan ustaz terbawa ke masa lalu di mana mereka sangat mengenang masa-masa masih menjadi santri sehingga menitikkan air mata. Keharuan menyelimuti siapa saja yang pernah mondok di ‘Pesantren’ Gontor.

Para santri yang mendapat kesempatan menyanyikan lagu ini merupakan sebuah kehormatan. Oleh karena itu, lagu ini dilantunkan untuk mengenalkan kepada segenap santri dan santriwati baik yang baru maupun yang lama. Tidak hanya dalam hal nada dan nyanyian, tetapi juga pentingnya filosofi dalam syair-syair dari himne tersebut.

Himne ‘Oh Pondokku’ merupakan lagu wajib kedua yang dinyanyikan setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya di Pesantren Moderen Darul Gontor (PMDG) seluruh Indonesia. “Lagu ini dinyanyikan ketika ada acara di aula pertemuan,” kata Ustaz Roandi Irawan kepada saya dan suami saat mengunjungi PMDG Kampus 8 Aceh pada hari  Jumat, 4 Juni 2021. Beliau adalah staf dan tenaga pengajar di pesantren modern tersebut.

Esok harinya, 5 Juni 2021 sekitar pukul 08.00 WIB, kami berkunjung lagi ke PMDG Kampus 8 Aceh. Dari persimpangan jalan Medan-Banda Aceh saat belok ke kanan kita disambut dengan sebuah pamflet berukuran besar berlatar belakang hijau tua dengan tulisan warna kuning cerah “GONTOR 8”. Di sini juga terdapat sebuah kantin besar bernama “Goten Cafe” dengan berbagai menu makanan dan minuman segar disajikan.

Kemudian, kami meneruskan perjalanan. Di bagian pinggir kiri dan kanan terlihat indahnya pepohonan palem. Saat menoleh ke kanan terdapat 12 buah tempat untuk beristirahat beratapkan warna hijau, “payung” bagi wali santri yang baru tiba. Sedangkan di kirinya tampak hamparan rumput hijau yang membentang luas. Juga ada sebuah kolam air besar di tengah-tengahnya.

Suasana terasa sejuk, segar, damai, dan nyaman mulai terasa saat kami berada di sini. Bagaimana tidak, angin bertiup sepoi-sepoi dari arah bukit dan pegunungan yang terlihat begitu dekat pandangan mata. Ditambah lagi dengan luasnya area pondok pesantren yang beratapkan seng warna biru, sebiru gunung dan langit yang menjulang tinggi di atas awan. Semuanya makin menambah keindahan dan keasrian alam ciptaan Allah Swt. Inilah kampung damai di tengah-tengah kaki Gunung Seulawah Agam, Seulimum, Aceh Besar.

Tiba di depan pintu gerbang kami meminta izin kepada sejumlah santri kelas IV berpakaian Pramuka yang bertugas menjaga pintu gerbang untuk masuk ke pondok. Alangkah sopan santunnya akhlak mereka saat menyapa ramah kepada kami. Setelah mereka melaporkan kepada ustaz pengasuh, kami diizinkan masuk ke dalam pondok. Santri tersebut menunjukkan dengan ibu jarinya ke arah ruang bagi tamu yang terletak di arah barat. Saat kami berjalan menuju ruang terima tamu, kami lihat ada beberapa santri kelas IV jalan membungkuk sambil tangan kanannya diarahkan ke bawah melewati ustaz yang sedang berdiri di depan koperasi. Bahkan ketika kami tiba di depan ruang tamu dan duduk di kursi, beberapa ustaz yang berjalan mengucapkan salam sembari tersenyum dan berjalan sedikit membungkuk badan sambil meletakkan tangan kanan agak ke bawah melewati kami.

Pemandangan seperti ini membuat kami berdecak kagum. Di PMDG Kampus 8 Aceh ini santri diajarkan akhlak mulia dan telah menjadi budaya sehari-hari bagi mereka.

Tepat pukul 15.00 WIB kami bersilaturahmi ke rumah Pimpinan PMDG Kampus 8 Aceh, yaitu Al-Ustaz HM Husni Kamil Djaelani MAg bersama istri beliau. Keduanya sangat memuliakan kedatangan kami sebagai tamu. Saat kami menanyakan profil PMDG Kampus 8 Aceh beliau pun membahas dengan panjang lebar. Dimulai dari sejarah berdirinya Pondok Modern Darul Amien Gontor 10 sekarang menjadi PMDG Kampus 8 Aceh yang berdiri sejak tahun 2005 terletak di kawasan wilayah kaki Gunung Seulawah (Seulawah Agam), tepatnya di Gampong Meunasah Baro, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar, pada Km. 47,5. Luasnya tanah mencapai 11,7 hektare (ha) di mana 3 ha di antaranya berasal dari wakaf  H Muhammad Amin Usman (alm).

PMDG Kampus 8 Aceh ini memiliki visi sebagai lembaga pendidikan Islam yang mencetak kader-kader pemimpin umat, menjadi tempat ibadah, dan sumber ilmu pengetahuan agama dan umum dengan tetap berjiwa pesantren.

Adapun misinya: pertama, mempersiapkan generasi unggul dan berkualitas menuju terbentuknya khairu ummah. Kedua, mendidik dan mengembangkan generasi mukmin muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas, serta berkhidmat kepada masyarakat.

Ketiga, mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang menuju terbentuknya ulama yang intelek.

Keempat, mempersiapkan warga negara yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.

Ustaz Husni sangat menekankan pendidikan karakter sebagai revolusi akhlak di pondok pesantren modern ini. Lebih lanjut, apabila anak dididik dengan karakter yang baik insyaallah, anak akan mandiri dengan sendirinya. Dengan akhlak yang baik, maka itu menjadi modal utama bagi para santri, para ustaz sebagai tenaga pengajar dalam mendidik dan membina akan mudah sehingga terciptalah kader-kader pemimpin umat yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, serta berkualitas di masa mendatang saat mereka kembali berbaur di tengah-tengah masyarakat.

Saat penerimaan calon pelajar (capel) di PMDG Kampus 8 Aceh ini, ada beberapa tahapan tes yang diuji. Untuk kelulusan anak diprioritaskan tes baca Qur’an dan ‘imla (tulisan). Capel yang lulus akan belajar di PMDG ini lima tahun, kemudian kelas 6 lanjut pendidikan di PMDG Pusat Ponorogo, Jawa Timur. Di tahun ketujuh mereka mengabdi satu tahun sebelum menerima ijazah.

Adapun calon pelajar Gontor 8 yang mendaftar tahun ajaran 2021/1442 H berjumlah 200 santri. “Terdiri atas 110 tamatan SD/MI serta 90 tamatan SMP/Mts,” sebut Ustaz Roandi Irawan.

Salah seorang ustaz dan staf administrasi yang kami jumpai adalah Ustaz Muttaqin NM. Menurutnya, bahasa pengantar dalam beraktivitas sehari-hari di pondok ini menggunakan bahasa internasional, yaitu Arab dan Inggris. Kedua bahasa ini merupakan bahasa resmi santri di pesantren modern ini. Selain itu, program pendidikan yang dijalankan berupa kurikulum pengajaran yang mengacu pada program Kulliyatul-Mu'allimin Al-Islamiyah (KMI) Gontor Pusat.

Selain itu, PMDG Kampus 8 Aceh ini juga merupakan sarana dakwah dan kegiatan kemasyarakatan, seperti Tausiah Subuh oleh Ustaz Abdul Somad pada 8 Desember 2019 silam.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved