Gubernur Nova dan Long Covid-19, Fenomena yang Masih Menjadi Misteri

Saat ini Long COVID-19 masih terus diteliti untuk memantau perkembangannya.

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
SERAMBI/HENDRI
Nova Iriansyah positif covid-19. 

Fenomena Long Covid-19 memang merupakan hal baru dalam perjalanan pandemi Covid-19.

Long Covid-19 merupakan efek jangka panjang bagi penyintas Covid-19.

Indikasi penyebabnya karena masih ada sebagian kecil virus yang bertahan dalam tubuh pasien yang sudah dinyatakan sembuh.

Namun, belum ada pengetahuan yang komprehensif terkait fenomena ini.

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), dilamannya menjelaskan, Long Covid-19 adalah gejala sakit berkepanjangan yang diketahui diderita pasien penyintas, meski sudah dinyatakan sembuh dari covid.

Disebutkan, 5-20 persen pasien Covid-19 mengalami yang namanya long covid lebih dari 4 minggu.

Diperkirakan 1 tiap 10 pasien Covid-19 dapat mengalaminya hingga lebih dari 12 minggu.

Baca juga: Harga Set Top Box DVB-T2 untuk TV Digital Bersertifikat Kominfo, Ada Polytron, Akari hingga Nexmedia

Baca juga: Ini 10 Buah Rendah Kalori, Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

Baca juga: EURO 2020 Belum Selesai, Ini Daftar Rekor Sudah Diborong Cristiano Ronaldo Bersama Timnas Portugal

Gejala atau gangguan kesehatan yang dialami bermacam-macam, dari kerap kelelahan, peradangan jantung, kesemutan, dan lain-lain.

“Saat ini Long COVID-19 masih terus diteliti untuk memantau perkembangannya,” tulis laman tersebut.

Ketua Dewan Pakar IDI Profesor Menaldi Rasmin, sebagaimana dilansir Tribunnews.com, menyebutkan, berdasarkan data yang ada, sebanyak 21 persen yang sembuh akan mengalami Long Covid-19.

"Ini jadi masalah pada paru-paru, karena 21 persen pasien akan mengalami gejala Long Covid-19," ujar Menaldi dalam jumpa pers 1 tahun pandemi di Indonesia virtual, Senin (1/3/2021).

Menaldi mengatakan, dari data tersebut, Long Covid-19 dapat menyebabkan adanya gangguan struktur di paru-paru.

"Sehingga ada infeksi berulang dan berobat berulang," ujar dia.

Selain mengganggu fungsi paru-paru, Long Covid-19 ujarnya juga akan membuat fungsi jantung, organ lain, maupun saraf terganggu.

"Gangguan fungsi karena oksigennya gak pernah terserap bagus ke paru-paru, akibatnya jantung sengsara juga," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved