Berita Aceh Barat
Begini Perkembangan 5 RS Regional di Aceh, DPRA Minta Dana Siluman Dialihkan untuk Kelima RS Ini
Dengan demikian, nanti pasien parah dari seluruh daerah di Aceh tak semua harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin atau RSUZA Banda Aceh, sepe
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
Oleh karena itu, ia meminta dana siluman yang berkode apendik sebesar Rp 250 miliar agar dialihkan semua untuk membantu pembangunan kelima RS regional tersebut.
“Ada dana siluman yang berkode apendik atau tidak diketahui siapa yang mengusul dana tersebut untuk tahun 2022, maka kita minta dana tersebut dialihkan untuk pembangunan rumah sakit regional.
Dengan demikian asas manfaat pembangunan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat banyak,” kata Tarmizi SP.
Belum ditender
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, kelanjutan pembangunan rumah sakit atau RS Regional Meulaboh tahun 2021 yang dialokasikan sebesar Rp 60 miliar belum dilakukan tender oleh Pemerintah Aceh.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran untuk kesiapan penyelesaian tepat waktu RS Regional Meulaboh, jika pengerjaannya baru dimulai pada Juli 2021.
Komisi V DPRA yang dipimpin oleh Safaruddin, bersama sejumlah Anggota DPRA bersama Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif, Sabtu (26/6/2021) meninjau pembangunan RS Regional Meulaboh.
Khususnya terkait alokasi anggaran yang telah dikucurkan tahun 2021 sebesar Rp 60 miliar belum ditender.
Anggota DPRA, Tarmizi SP, kepada Serambinews.com, Sabtu (26/6/2021) mengatakan, sebelumnya Pemerintah Aceh telah memfinalkan anggaran 2021 untuk rumah sakit regional sebesar Rp 20 miliar per rumah sakit.
Terkait kondisi tersebut, dalam sidang paripurna dirinya bersama Anggota DPRA lainnya memperjuangkan penambahan anggaran dengan membatalkan dua proyek jalan multiyear.
Hal ini pun disetujui Gubernur Aceh, maka terjadi penambahan anggaran dari Rp 20 miliar menjadi Rp 60 miliar untuk RS Regional Meulaboh. (*)