BLT Dana Desa
Kota Banda Aceh Peringkat Teratas Penyaluran BLT Dana Desa
Dari jumlah desa di Kota Banda Aceh sebanyak 90 gampong, persentase rata-rata penyaluran BLT dana desa, bulanannya tertinggi mencapai 98,67 persen
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBNEWS.COM, BANDA ACEH - Dari 23 Kabupaten/Kota yang menerima dana desa, Kota Banda Aceh sampai posisi 24 Juni 2021 menduduki peringkat teratas dalam hal persentase penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa dengan persentase mencapai 98,67 persen.
Tempat kedua dan ketiga, diraih Kota Sabang sebesar 90 persen dan Bireuen sebesar 85,25 persen.
“Dari jumlah desa di Kota Banda Aceh sebanyak 90 gampong, persentase rata-rata penyaluran BLT dana desa, bulanannya tertinggi mencapai 98,67 persen, ” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (BPMG) Kota Banda Aceh, Dwi Putrasyah kepada Serambinews.com, Minggu (27/6) di BandaAceh.
Dwi menjelaskan, dari 90 gampong yang ada di wilayah Kota Banda Aceh, sebanyak 89 gampong memprogramkan penyaluran BLT dana desa.
• Cara Mendapatkan BLT UMKM Rp 1,2 Juta Tahap 2, Siapkan Syarat Ini
• 146 Desa di Aceh Jaya belum Ajukan Pencairan Dana Desa Tahap II, Baru 26 Desa Sudah, Ini Datanya
Satu gampong lagi, belum menetapkan APBG 2021 nya sampai bulan Juni ini, sehingga dana desanya belum bisa dicairkan.
Jumlah nilai BLT dana desa yang disalurkan setiap bulan dari 89 gampong itu, sebut Dwi, nilainya Rp 2,166 miliar, dengan jumlah sasaran penerima manfaat sebanyak 7.220 KK/bulan.
Setiap kepala keluarga menerima BLT dana desa Rp 300.000/bulan.
Untuk penyaluran bulan Juni, sebut Dwiputrasyah, sampai posisi 24 Juni 2021 lalu, gampong yang telah menyalurkan BLT dana desanya sebanyak 71 gampong, sisanya 18 gampong lagi, sedang proses persiapan usulan dokumen pencairan BLT dana desa ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Dwi mengungkapkan, dalam pencairan dana desa tahap I tahun 2021 ini, persentase pencairan dana desa tahap I Kota Banda Aceh, sebanyak 89 gampong telah mencairan dana desa tahap I.
Sementara untuk tahap II yang sudah mencairkan sebanyak 71 gampong. Gampong-gampong di Kota Banda Aceh juga sudah memanfaatkan dana desanya untuk program pencegahan penularan virus corona/covid 19 di gampongnya masing-masing.
Nilai dana desa yang sudah dicairkan untuk penanganan covid-19 di Kota Banda Aceh, sebut Dwiputrasyah, sampai posisi bulan Juni 2021 ini mencapai Rp 4,187 miliar.
Dana desa itu, sebut Dwi Putrasyah, diperuntukkan antara lain untuk beli peralatan penceghan covid.
Seperti masker, sanitizer, tempat cuci tangan, untuk biaya penyuluhan, sosialisasi serta edukasi masyarakat terhadap bahaya dan pencegahan covid 19 kepada masyarakat.
Buat posko covid 19 di Gampong, sediakan rumah isolasi mandiri bagi pasien covid 19 dan lainnya.
Kabid Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Gampong pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh, Zul Husni yang dimintai penjelasannya terkait penyaluran dana BLT, ia mengatakan, sementara ini kalau dihilat dari besaran persentase penyaluran per bulannya, Kota Banda Aceh menduduki peringkat pertama sebesar 98,67 persen, kemudian tempat kedua Kota Sabang sebesar 90 persen dan tempat Ketiga Bireuen sebesar 80,25 persen.
Banda Aceh dari 90 gampongnya, sebanyak 89 gampong memprogramkan dan menyalurkan BLT dana desa.
Begitu juga Sabang, dari 18 gampong, sebanyak 17 gampong memprogramkan dan menyalurkan BLT dana desa dan Bireuen dari 609 gampongnya, sebanyak 606 gampongnya memprogramkan dan menyalurkan BLT dana desa bagi masyarakat yang terdampak covid 19.
Sementara Aceh Besar dari 604 gampongnya, yang memprogramkan dan menyalurkan BLT dana desa sebanyak 596 gampong.
Zul Husni mengatakan, pihaknya sangat senang bila gampong penerima dana desa di Aceh, berkomitmen menyalurkan dana desa untuk BLT secara terjadwal setiap bulannya. Seperti Kota Banda Aceh, Sabang dan Bireuen.
Ada beberap daerah, ungkap Zul Husni, dibulan pertama dan kedua menyalurkan BLT dana desa, bahkan persentase gampong yang menyalurkan BLT dana desa mencapai 100 persen, tapi memasuki bulan ketiga, keempat, kelima dan keenam, jumlah gampong yang menyalurkan BLT dana desanya cenderung menurun.
Misalnya Aceh Selatan, bulan pertama dan kedua, seluruh gampongnya sebanyak 260 gampong menyalurkan BLT dana desa mencapai 100 persen. Tapi memasuki bulan ketiga, turun menjadi 237 gampong, bulan keempat turun lagi menjadi 82 gampong, bulan kelima turun lagi menjadi 11 gampong dan bulan keenam ini, belum ada laporannya.
“Jumlah gampong yang menyalurkan dana desa, cenderung menurun. Apa alasannya, kita juga belum menerima penjelasan dari masing-masing daerah tersebut,”ujar Zul Husni.
Pemerintah pusat, kata Zul Husni, pada tahun 2021 ini, masih membolehkan dana desa digunakan untuk BLT bagi masyarakat yang terdampak covid 19, tujuannya disamping membantu masyarakat desa dalam pemenuhan kebutuhan pokok ke luarganya, juga membantu pemerintah daerah dan pemerintahan desa, dalam penyaluran dana bansos untuk masyarakatnya yang terdampak covid 19.
"Kita harapkan, BLT dana desa Rp 300.000/bulan/KK yang dibagikan dari sumber dana desa untuk masyarakat terdampak covid 19 ini bisa meringankan beban masyarakat dalam masa pandemic covid19, di masa susah mencari pekerjaan, guna pemenuhan kebutuhan pokok keluarganya," ujarnya.
Untuk pencegahan covid, kata Zul Husni, pemerintah gampong, bisa juga memanfaatkan dana desa untuk program penceghan covid19 di gampongnya.
“Semua program, kegiatan dan penyaluran dana desa untuk BLT maupun pencegahan covid 19, harus diprogramkan dalam APBG 2021, diatur dalam peraturan bupati/peraturan walikota, yang mengacu kepada PMK dan Permendes,” ujar Zul Husni.(*)
Baca juga: Perkenalkan Aplikasi Action, Bank Aceh Buka Booth di Sun Plaza Medan Selama Sepekan,Catat Tanggalnya
Baca juga: VIDEO - Penonton Serbu Stadion Harapan Bangsa, Duel Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan Dihentikan
Baca juga: Lawatan ke Bumi Teuku Umar, Legend Sigupai Diimbangi Old Star Meulaboh, Begini Jalan Pertandingannya