Internasional

Warga Basra Irak Ingin Pamerkan Kapal Pesiar Mewah Mantan Presiden Saddam Hussein

Sebuah kapal pesiar mewah yang pernah dimiliki oleh mantan Presiden Irak Saddam Hussein dapat digunakan kembali sebagai museum terapung di Basra, Irak

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Kapal pesiar Basrah Breeze, milik Saddam Hussein saat ditambatkan di Nice, Prancis selatan pada 2008. 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Sebuah kapal pesiar mewah yang pernah dimiliki oleh mantan Presiden Irak Saddam Hussein dapat digunakan kembali sebagai museum terapung di Basra, Irak.

Dibangun pada tahun 1980 oleh galangan kapal Denmark, kapal pesiar motor sepanjang 82 meter, pada saat itu, adalah salah satu yang terbesar dari jenisnya di dunia.

Setelah Hussein jatuh dari anugerah, ditinggalkan, sebelum akhirnya dipulihkan oleh pemerintah Irak pada tahun 2008.

Kemudian, disumbangkan ke Universitas Basra untuk digunakan sebagai kapal penelitian maritim.

Dilansir AFP, Senin (28/6/2021), mengoperasikannya sebagai alat penelitian menjadi sangat mahal.

Sekarang pejabat senior museum dilaporkan berusaha menampilkannya sebagai bagian dari pameran baru.

Baca juga: Kapal Pesiar Saudi Cruise Gandeng MSC Cruises, Jelajahi Laut Merah dan Teluk Arab pada Musim Dingin

Qahtan Alabeed, Direktur Museum Basra bertempat di bekas istana Hussein ingin menampilkan kapal pesiar dalam sebuah proyek baru yang didedikasikan untuk masa lalu bahari Irak.

“Kami ingin mengaktifkan kembali pekerjaan untuk membangun kembali sejumlah jenis perahu yang berlayar di sungai dan rawa-rawa (Shatt Al-Arab). Kami sudah memiliki sekitar 16,” katanya kepada Boat International/

Sebuah situs web yachting, menambahkan bahwa walikota Basra mendukung rencana tersebut.

Kapal itu dinamai Qadissiyat Saddam oleh diktator yang dipermalukan.

Mengacu pada pertempuran bersejarah antara Persia dan Arab.

Di mana orang-orang Arab dikatakan telah menang melawan segala rintangan.

Baca juga: Miliki Kastil, Kapal Pesiar, hingga Lukisan Termahal, Berapa sih Kekayaan Putra Mahkota Arab Saudi?

Hussein berusaha keras untuk membuat perbandingan antara pertempuran kuno itu dan perang brutal.

Yang terjadi antara Iran dan Irak pada 1980-an.

Kapal melewati banyak tangan sebelum muncul untuk dijual di Nice pada tahun 2007..

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved